
Faisal Basri Bilang Jokowi Gagal Sejahterakan Rakyat

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom senior INDEF Faisal Basri menyoroti anggaran bantuan sosial (bansos) pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melesat dari pemerintahan sebelumnya. Dia juga menyebut pemerintahan Jokowi gagal menyejahterakan rakyat.
"Bansos meningkat dari era SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) ke Jokowi, meningkat dibanding masa Covid," kata Faisal Basri dalam Diskusi INDEF, Senin (5/2/2024).
Meningkatnya anggaran bansos membuat Faisal menyimpulkan bahwa pemerintahan Jokowi gagal menyejahterakan rakyat.
"Buktinya makin banyak orang yang menerima bansos," jelasnya. "Gagalnya Jokowi terbukti bahwa orang yang rentan hidupnya itu tidak turun tercermin dari naiknya bansos, ndak ada yang berani ngomong gitu," sambungnya.
Pemerintah mencatat anggaran bansos meningkat Rp 20 triliun pada tahun ini, menjadi Rp 496 triliun. Patut diketahui, nilai realisasi bansos di era Jokowi memang jauh lebih besar dibandingkan Presiden SBY. Realisasi bansos Jokowi sejak 2015 hingga 2023 telah mencapai Rp 3.319,2 triliun.
Selain itu, dia melihat angka harapan hidup di Indonesia cukup rendah. Hal ini ia lihat berdasarkan data World Population Review dimana peringkat Indonesia nomor 10 dari 11 negara di ASEAN.
Padahal, menurut Faisal, jika gizi masyarakat Indonesia baik seharusnya memperpanjang umur seseorang. Namun menurutnya pada pemerintahan Jokowi angka harapan hidup itu malah menurun.
"Kok selama Jokowi turun itu umur life expectancy at birth," tutur Faisal.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bagi-bagi Bansos, Demi Perut Warga atau Raihan Suara?