Internasional

Timur Tengah Makin Chaos, Hizbullah Irak Warning Perang ke AS

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 February 2024 17:10
Dalam foto selebaran Angkatan Laut AS ini, kapal perusak berpeluru kendali USS Porter meluncurkan Rudal Serangan Darat Tomahawk ke Irak selama tahap awal kampanye kejutan dan kekaguman pada 22 Maret 2003. Porter dikerahkan bersama pasukan koalisi untuk mendukung Operasi Pembebasan Irak.  (File Foto - Christopher Senenk/U.S. Navy/Getty Images)
Foto: Timur Tengah (File Foto - Getty Images/U.S. Navy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situsi Timur Tengah masih panas. Amerika Serikat (AS) terancam perang di Irak.

Ancaman baru muncul dari Kataib Hizbullah, perwakilan faksi bersenjata elit Irak yang paling dekat dengan Iran. Kelompok itu mengatakan siap menyerang AS jika negeri Presiden Joe Biden itu mengeluarkan "reaksi" baru di kawasan.

Ini terkait pernyataan Biden soal "pembalasan dendam AS" pasca kematian tiga tentaraNYA dalam serangan pesawat tak berawak di perbatasan antara Yordania dan Suriah belum lama ini. Meski begitu, Gedung Putih belum mengungkapkan bagaimana mereka berencana untuk membalas serangan tersebut.

"Kataib Hizbullah sedang mempersiapkan kemungkinan (balasan) dari eskalasi Biden," kata perwakilan Kataib Hezbollah melalui saluran Telegramnya, seperti dikutip Newsweek, Kamis (1/2/2024).

"Kataib Hizbullah menegaskan bahwa mereka siap merespons kapan pun dan di mana pun," tambah perwakilan tersebut.

"... Kami dapat menyerang pangkalan mana pun di Timur Tengah."

Kataib Hizbullah merupakan bagian dari Perlawanan Islam di Irak, bersama dengan Gerakan Nujaba dan sejumlah pasukan paramiliter bersenjata yang sebagian besar adalah Muslim Syiah. Mereka memang berupaya mengusir pasukan AS dari wilayah tersebut, khususnya Irak, dengan paksa.

Pernyataan tersebut muncul pada saat situasi Timur Tengah yang sangat bergejolak. Konflik telah terjadi di berbagai sektor di Timur Tengah setelah Hamas menyerang mendadak Israel dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan serangan terbesarnya terhadap Gaza hingga kini.

Sejumlah kelompok kuat yang bersekutu dengan "Poros Perlawanan" Iran, termasuk Hizbullah di Lebanon dan Ansar Allah di Yaman- juga dikenal sebagai Houthi- telah memasuki perang melawan Israel dengan menembakkan roket, rudal, dan drone. Namun sejauh ini hanya unit-unit yang berafiliasi dengan Perlawanan Islam di Irak yang melakukan kampanye bersama melawan pasukan AS.

AS telah menanggapinya dengan melakukan sejumlah serangan terhadap milisi di Irak dan Suriah. Yang terbaru menargetkan "tiga fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi Kataib Hizbullah yang didukung Iran dan kelompok lain yang berafiliasi dengan Iran" di selatan Bagdad di Jurf al-Sakhar dan di perbatasan Al-Qaim melintasi perbatasan Irak-Suriah.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS-Iran Kobarkan 'Perang' Baru di Timur Tengah, Irak Terseret

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular