Internasional

Serangan Houthi di Laut Merah Makin Gila, Pesawat Terbang Ditarget

sef, CNBC Indonesia
01 February 2024 05:21
Helikopter militer Houthi terbang di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (Houthi Military Media/Handout via REUTERS)
Foto: Serangan Houthi di Laut Merah (via REUTERS/HOUTHI MILITARY MEDIA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Houthi di Laut Merah makin menggila. Dilaporkan Amerika Serikat (AS) bagaimana serangan penguasa Yaman itu kini mulai menyasar pesawat terbang.

Sebelumnya Houthi telah menyerang kapal-kapal di jalur 15% pelayaran internasional itu sejak September. Serangan Israel ke Gaza, Palestina, membuat kelompok itu melakukan "protes" dengan menyasar kepentingan Israel.

Pasukan Amerika dan Inggris membalas dengan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman. Sejak itu, Houthi, menyatakan kepentingan Amerika dan Inggris juga sebagai sasaran yang sah.

"Pasukan AS menyerang dan menghancurkan rudal permukaan-ke-udara Huthi yang siap diluncurkan" kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam pernyataan terbaru, dikutip AFP, Kamis (1/2/2024).

"(Terdapat) ancaman besar terhadap pesawat AS," tambahnya.

Sayangnya CENTCOM tidak mengidentifikasi jenis pesawat yang diancam atau lokasi pasti serangan tersebut. Pasukan AS di Timur Tengah itu hanya mengatakan bahwa serangan tersebut terjadi di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

Sementara itu, televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi sebelumnya mengatakan pesawat AS dan Inggris menargetkan kota Saada di utara. Namun tidak mengidentifikasi target spesifik atau memberikan informasi mengenai kerusakan atau korban jiwa.

Perlu diketahui, meski AS dan Inggris membalas serangan Houthi ke kapal-kapal di Laut Merah dengan membombardir beberapa titik di Yaman, hal ini terbukti belum efektif menghentikan kelompok itu. Di hari yang sama sebelum laporan CENTCOM muncul, dilaporkan bagaimana Houthi juga menembakkan rudal-rudal ke kapal perang AS, USS Gravely.

Kemarahan atas tindakan Israel yang menghancurkan di Gaza, telah berkembang di Timur Tengah, memicu kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Irak dan Suriah, serta Yaman. Pasukan Amerika di wilayah tersebut telah diserang lebih dari 165 kali sejak pertengahan Oktober.

Minggu, serangan pesawat tak berawak (drone) terjadi di pangkalan AS di Yordania, Tower 22, dan menewaskan tiga tentara. Washington menyalahkan militan yang didukung Iran dan berjanji akan mengambil tindakan tegas.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Situasi Laut Merah Makin Gila, AS-Inggris Bakal Serang Militer Houthi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular