Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis 2023 Gak Capai 500 Ribu, Ini Kendalanya..

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 31/01/2024 17:15 WIB
Foto: wahyu

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan proses pendistribusian alat memasak berbasis listrik (AML) atau rice cooker gratis ke masyarakat tak mencapai target yang telah ditentukan di 2023.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan dari target 500 ribu unit rice cooker yang rencananya dibagikan, setidaknya hanya 342 ribu unit yang tersalurkan. "Itu sudah final jumlahnya. Kan anggarannya sudah lewat," kata Agus ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (31/1/2024).

Menurut Agus, tidak tercapainya target salah satunya disebabkan karena terdapat kendala dalam proses pengadaan. Sementara, proses distribusi tidak memungkinkan untuk dilanjutkan kembali di tahun 2024.


"Karena terkendala pengadaan, sudah lewat tahun jadi gak bisa," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mencatat realisasi pembagian Alat Masak Listrik (AML) atau Rice Cooker gratis untuk masyarakat sepanjang tahun 2023 mencapai 342 ribu unit. Angka ini hanya mencapai 68,5% dari target 500 ribu unit.

"Kemudian alat masak listrik kita target ada 500 ribu kita sudah hampir selesai 342.621 rumah tangga," ujar Jisman dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 dan Rencana Kerja 2024 Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Lebih lanjut, Jisman mengatakan sebaran realisasi rice cooker gratis di Indonesia paling banyak di wilayah Jawa-Bali. Dia mengatakan porsi pembagian AML di Jawa-Bali sebesar 56% atau 192.890 unit, diikuti oleh Sumatera yang porsinya sebesar 17,82% atau sebanyak 61.040 unit.

"Kenapa Jawa-Bali banyak, ini menyangkut kesiapan kelistrikan karena ini kan demand-nya besar," jelasnya.

Adapun, Kalimantan dan Sulawesi masing-masing mendapat porsi 35.307 unit dan 36.648 unit atau sekitar 10% dari total penyaluran. Selanjutnya, Nusa Tenggara mendapat porsi 7.456 unit atau 2,18%. Sedangkan Maluku 1,65% atau 5.640 unit dan Papua 1,06% atau 3.637 unit.

Dia mengatakan, tujuan utama dari pembagian AML gratis oleh pemerintah tidak lain utamanya karena untuk mengurangi jumlah impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi di Indonesia yang terhitung tinggi.

"Memang tujuan pertamanya kita informasikan AML ini adalah untuk mengurangi impor LPG yang bersubsidi khususnya yang 3 kg. Jadi nanti persyaratannya ada validasi dari kepala desa dan ada pernyataan menggunakan LPG 3 kg," tambahnya.

Tak hanya menekan impor LPG, Jisman juga mengatakan penggunaan AML akan meningkatkan penjualan listrik per KWh oleh PT PLN (Persero) khususnya di Jawa-Bali. Selain itu, penyaluran AML gratis juga bertujuan mendorong clean cooking sebagai bentuk transisi energi di dalam negeri.

"Kita sementara kita punya listrik yang cukup di Jawa-Bali. Ada peningkatan clean cooking peningkatan KWh PLN yang paling utama adalah kurangi impor LPG," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini