
Timur Tengah Makin Panas, Denmark Kirim Kapal Perang ke Laut Merah
Denmark mengirim kapal perang, fregat, ke Laut Merah. Ini menambah ketegangan di tengah gempuran serangan milisi Houthi dan serangan AS-Inggris ke Yaman.

Denmark mengirim kapal perang, fregat, ke jalur pelayaran Laut Merah. Ini menambah ketegangan di wilayah itu, di tengah gempuran serangan milisi Houthi dari Yaman. (Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS)

Houthi yang bersekutu dengan Iran telah meluncurkan gelombang serangan drone dan misil pada kapal komersial dan angkatan laut sejak 19 November, sebagai tanggapan terhadap operasi militer Israel di Gaza. Ini pun dibalas AS dan Inggris dengan mengirim kapal perang dan menyerang Yaman. Masuknya kapal perang Denmark menambah ketegangan. (Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS)

Diketahui Laut Merah merupakan jalur pelayaran tersingkat dari Asia ke Eropa dan sebaliknya. Dari Laut Merah, kapal-kapal melewati Terusan Suez, Mesir. Karena ketegangan yang makin membara, ratusan kapal terpaksa melalui Tanjung Harapan di selatan Afrika. Perrjalanan memakan waktu 10-14 hari lebih lama dan lebih mahal dibandingkan dengan jalur melalui Laut Merah dan Terusan Suez. (Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS)

Denmark sendiri menjadi "rumah" bagi perusahaan pelayaran Maersk, yang terganggu karena serangan Houthi. Denmark pun mengirim fregat Iver Huitfeldt sepanjang 139 meter ke wilayah tersebut sebagai bagian dari Operasi Prosperity Guardian yang dibentuk AS dn sekutu bulan lalu untuk melindungi kapal dagang barat. (Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS)

"Fregat ini dilengkapi dengan misil anti-kapal Harpoon buatan AS dan misil peluru kendali darat-ke-udara ESSM, tetapi tidak akan mampu membela diri sendiri atau kapal lain dari serangan misil balistik," kata Kepala Komando Angkatan Laut Denmark, Henrik Ryberg. (Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS)

Fregat dengan awak sekitar 175 orang akan memulai operasinya di Laut Merah begitu Parlemen Denmark menyetujui resolusi untuk mengirimkan kapal perang ke wilayah tersebut, yang diperkirakan akan terjadi pada 6 Februari. (Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS)

Pasukan operasi khusus Denmark, yang sebelumnya digunakan untuk melawan bajak laut di Teluk Guinea, tidak akan berpartisipasi dalam operasi ini. (Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS)

Perusahaan pelayaran Denmark setiap tahunnya mengirim sekitar 2.500 kapal melalui Laut Merah, rute yang menyumbang sekitar 15% dari lalu lintas pelayaran dunia. (Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS)