
Ternyata Investor Tak Panik Meski IKN Dikritik-Terancam, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Otoritas IKN (OIKN) Bambang Susantono menegaskan, investor masih terus melanjutkan aktivitasnya di proyek pembangunan Ibu Kota Negara. Meski, terutama beberapa waktu terakhir, IKN sering mendapat sorotan bahkan kritikan.
Bahkan, IKN yang juga masuk dalam topik pembahasan para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), terancam nasibnya. Pasalnya, proyek pembangunan Ibu Kota Negara yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut terancam bakal dikaji ulang setelah pemerintahan Jokowi berakhir. Hal itu sebelumnya disampaikan oleh capres Anies Baswedan yang lebih memilih membangun 40 kota/ kabupaten setara DKI Jakarta daripada IKN.
Lalu bagaimana nasib IKN saat ini?
![]() Kebut! Ini Suasana Pembangunan IKN Menuju Upacara 17 Agustus 2024 |
Menurut Bambang, 71,47% dari proyek pembangunan IKN tahap I sudah selesai. Di dalamnya termasuk Istana Kepresidenan (54,07%), Sumbu Kebangsaan fase I (96.41%), dan Bandungan Sepaku Semoi (100%). Di mana, pembangunan tahap I ini sudah dimulai bahkan sebelum OIKN mulai beroperasi.
Dia menuturkan, meski investor terutama pemodal asing membutuhkan waktu namun dipastikan akan tetap merealisasikan investasinya di IKN. Karena itu, lanjut dia, pembangunan IKN dimulai dengan menggunakan APBN. Untuk menunjukkan keseriusan pemerintah membangun IKN. Di saat bersamaan, ujarnya, investasi asing yang masuk akan tetap disaring, fokus pada deal yang menguntungkan negara.
Dalam konferensi pers tentang perkembangan terbaru proyek IKN, Bambang memaparkan, hingga saat ini sudah dilakukan 4 tahapan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan fisik sejumlah proyek di IKN.
"Secara total proyek IKN sudah menyerap investasi sebanyak Rp47,51 triliun. Di mana, Rp35,9 triliun diantaranya adalah investasi yang dilakukan oleh swasta," kata Bambang, Selasa (30/1/2024).
"Insya Allah nggak ada (pengaruh efek kritik capres terhadap IKN). Ada buktinya. Itu groundbreaking tetap berlangsung. Masih semangat. Yang datang ke kita masih bertubi-tubi. Kita cari deal terbaik untuk membangun kota ini," cetusnya menambahkan.
Sebagai informasi, hingga saat ini telah dilakukan 4 kali groundbreaking proyek di IKN. Groundbreaking tahap I dilakukan pada 21-22 September 2023 dengan nilai investasi mencapai total Rp22,9 triliun.
Tahap kedua dilakukan pada 1-2 November 2023 dengan investasi total mencapai Rp15,57 triliun.
Groundbreaking tahap III digelar pada 20-21 Desember 2023, yang menyerap investasi sebanyak Rp4,78 triliun.
Sementara groundbreaking tahap IV telah berlangsung pada 17 Januari 2024, menarik investasi sebesar Rp4,26 triliun.
Investasi itu tersebar ke dalam 8 bidang proyek, yaitu:
- hotel (6 investor swasta)
- hunian (5 investor swasta)
- ritel dan logistik (8 investor swasta & BUMN)
- perkantoran (7 investor swasta & BUMN)
- pendidikan (2 investor swasta)
- kesehatan (3 investor swasta)
- energi dan transportasi (2 investor & BUMN)
- area hijau (2 investor swasta).
Sebelumnya, Anies Baswedan melempar bola panas mengenai kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan akan mengkaji ulang mega proyek itu apabila terpilih menjadi presiden kelak.
"Kalau kata undang-undang, hari ini ibu kotanya masih Jakarta, dan menurut undang-undang, nantinya akan pindah ke Nusantara. Betul enggak? Nanti saya lihat, kalau saya terpilih, kita akan kaji ulang itu semua, kaji ulang," kata Anies Baswedan dalam sebuah acara diskusi di Bandung pada November lalu.
Lalu pada kesempatan lain, Anies di hadapan rakyat Sorong berpidato mengenai urgensi pembangunan IKN. Alih-alih membangun IKN, Anies malah ingin membangun 40 kota setara DKI Jakarta. Dengan alasan pemerataan di tiap kota Indonesia.
"Karena itu kita bilang IKN itu idenya baik-baik saja, tapi haruskah dikerjakan sekarang saat yang lain masih menjadi kebutuhan," kata Anies mengutip detik.com, Selasa (16/1/2024).
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Swasta Bangun IKN di November 2023
