Internasional

Zelensky Blak-blakan Bicara 'Karma' Perang Dunia 3 ke Geng Barat

luc, CNBC Indonesia
Senin, 29/01/2024 15:30 WIB
Foto: Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, (21/5/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia khawatir konflik Ukraina akan meningkat menjadi Perang Dunia 3 jika agresi Rusia tidak dapat diatasi dengan dukungan sekutu Barat di Kyiv.

Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran pemerintah Jerman, ARD, Minggu (28/1/2024), Zelensky memperingatkan bahwa jika Rusia menyerang negara NATO, maka hal tersebut akan menjadi "awal dari Perang Dunia Ketiga".

"Bagi saya, Kanselir (Olaf Scholz) tampaknya menyadari risiko ini," kata Zelensky, sebagaimana dikutip Independent.


Dia juga mendesak Jerman untuk menggunakan kekuatan ekonominya guna mengumpulkan lebih banyak dukungan bagi Ukraina dalam perang melawan Rusia dari mitra-mitra Uni Eropa, di tengah kemungkinan berkurangnya bantuan militer dari AS karena keberatan Partai Republik di Kongres.

"Kepasifan Amerika Serikat atau kurangnya dukungan akan menjadi sinyal buruk," ujarnya.

Ketika ditanya apakah Berlin akan mengambil peran lebih besar dalam kasus ini jika bantuan dari AS habis, Zelensky mengatakan negara tersebut dapat mengkonsolidasikan Uni Eropa.

"Banyak negara memiliki hubungan ekonomi yang penting dengan Jerman dan perekonomian mereka bergantung pada keputusan Jerman karena Jerman memiliki perekonomian yang kuat," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan kekecewaannya atas penolakan Jerman untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah Taurus yang kuat dan menyatakan bahwa Jerman tidak mengambil "peran yang seharusnya dimainkan dalam pendudukan pertama di Ukraina".

Ia mengatakan bahwa lemahnya respons negara-negara Barat terhadap invasi Rusia ke Krimea pada tahun 2014 mendorong Moskow untuk melancarkan invasi besar-besaran pada tahun 2022 dan mengatakan bahwa tanggung jawabnya lebih dari sekadar respons Jerman.

"Ini bukan hanya tentang Olaf Scholz," katanya, "Ini menyangkut para pemimpin Eropa dan Amerika."

Presiden AS Joe Biden telah menyerukan dukungan berkelanjutan kepada Ukraina dalam bentuk senjata penting dan bantuan keuangan, namun paket bantuan tersebut diblokir di Kongres karena Partai Republik bersikeras bahwa hal itu harus dikaitkan dengan tindakan melawan migrasi ilegal ke AS.

Zelensky mengatakan isu ini tidak berarti Partai Republik secara keseluruhan menentang dukungan terhadap Kyiv dalam perjuangannya, dan bahwa Ukraina telah menerima dukungan dari berbagai belahan politik Amerika.

"Ada beberapa anggota Partai Republik yang tidak mendukung Ukraina, namun sebagian besar anggota Partai Demokrat dan Republik mendukung Ukraina," katanya.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Zelensky Ngamuk, Mesin Perang Putin Dibombardir