
Badan Pangan Langsung Investigasi Beras Murah Bulog Berstiker Capres

Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengatakan akan memastikan kebenaran soal beras murah Perum Bulog ditempeli stiker salah satu pasangan calon (paslon) presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Hal itu disampaikan merespons munculnya foto yang beredar di medias sosial, menunjukkan beras SPHP ditempeli stiker capres-cawapres tertentu. Hanya saja, belum diketahui lokasi beras itu didistribusikan.
Seperti diketahui, untuk menahan laju kenaikan harga beras terjadi sejak akhir bulan Agustus 2022, Bulog menggelar Stabilisasi Program dan Harga Pangan (SPHP). Yaitu, mendistribusikan beras dalam kemasan 5 kg dengan label SPHP, yang harganya dipatok Rp10.900 per kg atau Rp54.500 per kemasan.
Harga itu lebih murah dibandingkan harga beras di pasar yang berkisar Rp13.000-15.000 per kg. Beras SPHP didistribusikan lewat ritel modern dan khusus di Jakarta, pedagang pengecer menjual beras SPHP yang disalurkan lewat distributor di Pasar Induk Beras Cipinang.
Ketut mengatakan, distribusi beras SPHP sudah jelas dan diatur. Yang bisa dijual atau diakses langsung oleh masyarakat umum.
"Beras SPHP itu harus dijual oleh pedagang langsung ke konsumen, dan tidak ada tempelan stiker paslon," kata Ketut kepada CNBC, dikutip Jumat (26/1/2024).
"Kita investigasi dulu ya. Kami harus cari tahu dulu apakah itu benar, apakah itu hanya sekedar tempelan stiker, atau scam. Kita kan harus cari tahu di mana kejadiannya, seberapa banyak, dan lain sebagainya," terangnya.
Apalagi, dia menambahkan, penjualan beras SPHP dibatasi.
"Secara aturannya itu dibatasi penjualannya. Untuk pembeli 1 orang itu maksimal 3 karung 5 kg. Itu dibatasi oleh ritel-ritel setempat," ujarnya.
"Ini harus kita investigasi, karena itu kan di foto hanya satu karung tuh. Jangan-jangan hanya sekedar ditempel saja, orang beli satu belum tentu mereka borong, hanya untuk menjatuhkan salah satu paslon. Itu kan kita harus lihat," tambahnya.
![]() Pekerja melakukan pengemasan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di gudang Bulog Kanwil Jakarta Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (17/10/2023). Beras SPHP bertujuan untuk menurunkan harga beras di pasaran. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) |
Dia mengaku, telah mendapatkan data-data terkait isu politik yang menimpa beras SPHP itu.
"Kita sudah dapat data-data itu, cuma sedang kita pastikan di mana kira-kira ini posisinya. Kalau misalkan teman-teman ada informasi, kami akan lakukan investigasi," tukasnya.
Sementara itu, CNN Indonesia melansir respons Menko Perekonomian Airlangga Hartarto terkait foto beras SPHP berstiker paslon tertentu tersebut.
"Kalau bansos (bantuan sosial) semuanya program pemerintah. Tidak ada program salah satu paslon pun yang menggunakan bansos-nya pemerintah. Tidak ada," kata Airlangga.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jauh dari Normal, Stok Beras RI Belum Aman
