Pesan Luhut untuk Tom Lembong: Jangan Cerita yang Tak Baik!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memberi pesan khusus kepada Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong yang saat ini merupakan Co-Captain tim nasional pemenangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).
Luhut meminta supaya Mantan Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi itu menyampaikan data-data perekonomian Indonesia yang baik-baik saja saat berbicara di forum-forum internasional.
Sebagaimana diketahui, Tom Lembong sempat membagikan kehadirannya dalam forum USINDO Election Series di Washington DC, pekan lalu. Saat itu, Tom menyampaikan visi-misi capres dan cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin atau AMIN dalam forum tersebut, termasuk program Slepetnomics yang dikenalkan Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar.
"Ini saya titip pada Tom, anda walaupun sudah tidak di government lagi jangan menceritakan yang tidak baik, padahal tidak sepenuhnya benar, di luar sana. Ceritakanlah memang apa yang bagus," kata Luhut melalui akun instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Kamis (25/1/2024).
Luhut mengatakan, ketimbang mengeluarkan data-data yang mengkritisi perekonomian Indonesia, Tom Lembong seharusnya mengangkat cerita baik data ekonomi Indonesia, seperti inflasi yang kini terus terjaga di bawah 3%, lalu surplus perdagangan yang juga terus menerus terjadi selama 44 bulan berturut-turut akibat program hilirisasi Jokowi dan pertumbuhan ekonomi stabil di 5%.
"Kan baru sekarang. Pernah 44 bulan kita surplus ekspor? Kan baru sekarang. Apa itu ya? Ya hiliirisasi. Kita bisa maintain masih growth 5% di tengah keadaan ekonomi dunia begini dan kita masih berupaya di atas 5% mungkin 6% pada tahun ke depan dan seterusnya sampai 2030," tutur Luhut.
Pesan ini Luhut sampaikan karena mendapat informasi terkait pidato Tom Lembong di Washington DC dari cucunya yang kuliah di Georgetown University.
Luhut bercerita, cucunya yang tengah kuliah di Georgetown University juga sampai mengkritisi pribadi Tom Lembong, saat mendengar pidatonya di Washington DC dua pekan lalu. Menurutnya, saat itu Tom berpidato menjelek-jelekan Indonesia, padahal merupakan mantan seorang menteri.
"Dua minggu lalu, 'bagaimana Opung ada seorang mantan menteri yang bicara menjelek-jelekan pemerintahnnya sendiri, di mana pada hal waktu yang lalu dia bekerja di situ. What kind of personality is this Opung?' Dia bilang gitu," ucap Luhut.
Oleh sebab itu, Luhut pun meminta kepada Tom untuk berbicara sesuai data, termasuk saat menyampaikan kondisi anjloknya harga nikel. Menurutnya, siklus harga komoditas setiap sedekade selalu naik turun, tidak pernah mendatar.
"Anda perlu melihat data panjang 10 tahun, kan anda pebisnis juga kan siklus dari komoditi itu kan naik turun, apakah itu batu bara atau nikel atau timah atau emas apa saja, tapi kalau kita melihat selama 10 tahun terakhir ini harga nikel dunia itu ya di US$ 15 ribuan, bahkan pada periode 2014-2019, periode hilirisasi mulai kita lakukan harga rata-rata nikel itu hanya US$ 12 ribuan," tutur Luhut.
(haa/haa)