
Potret Lumpuhnya Stasiun Jerman, Ancaman Besar Ekonomi Negeri
Masinis kereta Jerman mogok kerja, ciptakan penderitaan bagi ribuan penumpang dan bisa merugikan ekonomi hingga sekitar Rp17 triliun.

Seorang penumpang menunggu di peron di Berlin Hauptbahnhof ketika serikat pengemudi kereta GDL Jerman memulai pemogokan kerja, di Berlin, Jerman. (REUTERS/Liesa Johannssen )

Para masinis kereta api di Jerman pada Rabu (24/1/2024) memulai aksi mogok mereka yang paling lama, yang menambah penderitaan ribuan penumpang dalam perjalanan akibat perselisihan industrial yang semakin meningkat. Menurut para ahli ekonomi dapat merugikan perekonomian hingga 1 miliar euro atau sekitar Rp17 triliun. (REUTERS/Liesa Johannssen )

Kereta api diparkir di stasiun kereta depo Cologne-Deutzerfeld, saat terjadi pemogokan. Tindakan berkepanjangan ini "merupakan serangan terhadap perekonomian Jerman," kata juru bicara Deutsche Bahn Anja Broeker, sambil mencatat bahwa lalu lintas kargo yang ditangani oleh layanan tersebut mencakup pasokan untuk pembangkit listrik, kilang. (REUTERS/Jana Rodenbusch)

Pemogokan yang diserukan oleh serikat pekerja GDL berlangsung mulai pukul 02.00 dini hari pada Rabu hingga pukul 17.00 pada hari Senin untuk lalu lintas penumpang, sementara pemogokan untuk kereta barang dimulai pada Selasa. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Tidak hanya kereta jarak jauh tetapi juga layanan pinggiran kota, seperti Berlin yang dioperasikan oleh Deutsche Bahn, terkena dampaknya, hanya seminggu setelah putaran terakhir pemogokan antara 10 dan 12 Januari. (REUTERS/Jana Rodenbusch)

GDL tuntut gaji tinggi dan jam kerja 35 jam tanpa pengurangan upah, klaimnya agar pekerjaan masinis lebih menarik bagi kaum muda. Namun Deutsche Bahn menolak, sebut telah tawarkan kenaikan gaji hingga 13 persen dan bonus inflasi, serta kemungkinan pengurangan jam kerja mulai 2026. (AP Photo/Michael Probst)