Internasional

Krisis Laut Merah Makin Gawat, AS Akhirnya Minta Bantuan Xi Jinping

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 January 2024 05:21
Helikopter militer Houthi terbang di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (Houthi Military Media/Handout via REUTERS)
Foto: Helikopter militer Houthi terbang di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (via REUTERS/HOUTHI MILITARY MEDIA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) telah meminta China untuk mendesak Iran untuk mengekang milisi penguasa Yaman pro-Teheran, Houthi, agar menghentikan serangan ke Laut Merah. Ini terjadi saat perairan vital global itu tak dapat dilewati karena ketegangan baru-baru ini.

Financial Times melaporkan bahwa AS telah berulang kali mengangkat masalah ini kepada para pejabat tinggi di Beijing. Pasalnya, Washington merasa Beijing tidak begitu memberikan tekanan untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan wakilnya, Jon Finer, membahas masalah ini dalam pertemuan bulan ini di Washington dengan Liu Jianchao, kepala Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis China," kata surat kabar itu dalam laporannya, Rabu (24/1/2024).

"Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengangkat masalah ini dengan rekannya dari China."

Kelompok Houthi di Yaman baru-baru ini telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang terafiliasi atau terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas dan Gaza. Ini memicu gangguan di perairan itu dan memaksa banyak kapal memutari Benua Afrika untuk mencapai Laut Tengah dan Eropa.

Ini pun akhirnya membuat gejolak perdagangan dan industri. Impor penting dari Asia ke Eropa mulai dari suku cadang mobil dan peralatan teknik hingga bahan kimia dan mainan saat ini membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai karena pengirim kontainer telah mengalihkan kapal di sekitar Afrika.

Dampak hal ini telah dirasakan negara-negara Eropa. Pabrik baru Tesla di Berlin misalnya memutuskan untuk menangguhkan beberapa produksi karena kekurangan komponen karena bergantungnya raksasa otomotif itu dengan barang asal Asia yang biasanya dikirim melalui Laut Merah dan Terusan Suez.

Washington sendiri telah mengambil langkah tegas dalam menindak Houthi. Bersama 12 negara, mereka telah melakukan operasi penjagaan dan menembak para pasukan Houthi yang berusaha memasuki atau membajak sebuah kapal serta menghancurkan beberapa situs kelompok itu di Yaman.

Meski begitu, Houthi menegaskan masih akan terus melakukan aksinya hingga Israel berhenti melakukan serangan ke wilayah Gaza, yang saat ini terus berlanjut dan telah menewaskan hampir 26.000 jiwa.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kelompok Houthi Yaman Ngamuk, Incar Kapal Rute Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular