FOTO Internasional

Potret Miris Rumah Sakit Gaza Terkepung Pasukan Israel

Reuters, CNBC Indonesia
Kamis, 25/01/2024 07:40 WIB

Fasilitas medis di Khan Younis di Gaza selatan hancur akibat serangan Israel di wilayah tersebut, seiring meningkatnya orang yang tewas dalam kepungan Israel.

1/6 Seorang pria Palestina yang terluka menerima bantuan medis di Rumah Sakit Al-Amal, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 23 Januari 2024. (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

Seorang pria Palestina yang terluka menerima bantuan medis di Rumah Sakit Al-Amal pada Selasa, (23/1/2024). Fasilitas medis di Khan Younis di Gaza selatan hancur akibat serangan Israel di wilayah tersebut, seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang tewas dalam pengepungan Israel di Gaza. (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

2/6 Seorang pria Palestina yang terluka menerima bantuan medis di Rumah Sakit Al-Amal, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 23 Januari 2024. (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

Puluhan orang tewas dan terluka dalam serangan terbaru di Khan Younis barat, menurut kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza. Fasilitas medis termasuk Kompleks Medis Nasser, Rumah Sakit Al Amal, dan markas besar Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina terletak di wilayah tersebut. (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

3/6 Seorang pria Palestina yang terluka menerima bantuan medis di Rumah Sakit Al-Amal, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 23 Januari 2024. (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

"Situasi di sini benar-benar bencana. Kami tidak tidur tadi malam. Rumah sakit sepenuhnya terkepung," kata Ahmad Al Moghrabi, seorang dokter di Kompleks Medis Nasser dalam sebuah video yang dibagikan ke halaman Instagram-nya, Senin (22/1/2024). (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

4/6 Seorang pria Palestina yang terluka menerima bantuan medis di Rumah Sakit Al-Amal, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 23 Januari 2024. (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

"Tidak ada cara bagi kami untuk melarikan diri dari rumah sakit dan tidak ada cara untuk mengungsi. Pasukan ada di mana-mana, dan satu-satunya jalan untuk evakuasi dipenuhi dengan mayat," katanya. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

5/6 Seorang pria Palestina yang terluka menerima bantuan medis di Rumah Sakit Al-Amal, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 23 Januari 2024. (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

Kompleks Medis Nasser menerima lebih banyak korban luka serius daripada yang dapat ditampungnya, kata kementerian kesehatan, seraya menambahkan bahwa unit perawatan intensif telah memenuhi kapasitasnya. (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

6/6 Seorang pria Palestina yang terluka menerima bantuan medis di Rumah Sakit Al-Amal, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 23 Januari 2024. (Palestine Red Crescent Society/Volunteer Ameer Abu Aisha/Handout via REUTERS)

Staf Médecins Sans Frontières (MSF) di rumah sakit Nasser mengatakan “ada rasa panik di antara staf, pasien, dan pengungsi yang berlindung di dalam gedung,” karena mereka merasakan tanah berguncang selama serangan, kata MSF di media sosial. (REUTERS/Arafat Barbakh)