Internasional

Kiamat Baru Gegara Laut Merah, Ongkos Pelayaran Global Meledak Segini

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 January 2024 15:30
Kapal kargo Galaxy Leader dikawal kapal Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (Houthi Military Media/Handout via REUTERS)
Foto: Kapal kargo Galaxy Leader dikawal kapal Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (via REUTERS/HOUTHI MILITARY MEDIA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tarif angkutan laut meroket akibat krisis di Laut Merah. Laporan Wall Street Journal pada akhir pekan lalu menyebut harga rata-rata sebuah peti kemas meningkat lebih dari dua kali lipat secara global dalam sebulan terakhir.

Gangguan ini disebabkan oleh serangan Houthi yang terus berlanjut terhadap kapal kargo di Laut Merah. Serangan kelompok dari Yaman tersebut menyebabkan gelombang kejutan di seluruh rantai pasokan global, penundaan pengiriman serta peningkatan biaya transportasi.

Data Drewry Shipping Consultants yang berbasis di London menunjukkan bahwa rata-rata biaya pengiriman kontainer berukuran 40 kaki di seluruh dunia melonjak 23% menjadi US$3.777 atau sekitar Rp 59,3 juta hanya dalam pekan yang berakhir pada tanggal 18 Januari.

Harga tersebut meningkat dua kali lipat jumlah yang dibebankan sebulan yang lalu.

"Peningkatan ini dirasakan jauh melampaui terganggunya jalur perdagangan yang menghubungkan China dengan Eropa dan Pantai Timur Amerika Serikat (AS)," demikian isi laporan WSJ.

Tarif spot untuk mengirimkan kontainer dari China ke Los Angeles, AS telah melonjak sebesar 38% dalam seminggu selama 18 Januari menjadi US$3.860 atau sekitar Rp 60 juta.

"Volatilitas telah kembali, hal yang besar dalam pelayaran peti kemas internasional," kata Philip Damas, direktur pelaksana Drewry, seperti dikutip WSJ.

Damas menjelaskan bahwa banyak perusahaan besar yang memiliki kontrak jangka panjang dengan perusahaan angkutan laut membayar biaya tambahan sebesar 20% atau lebih di luar tarif kontrak untuk mengkompensasi biaya yang lebih tinggi, seperti biaya bahan bakar dan asuransi.

Meningkatnya risiko serangan di Laut Merah telah memaksa perusahaan pelayaran besar menghindari Terusan Suez, yang merupakan rute tercepat untuk memindahkan kargo antara Asia dan Eropa.

Menurut angka dari IMF, lalu lintas maritim melalui jalur penting tersebut, yang biasanya menyumbang 15% dari pelayaran komersial global, sejauh ini turun 37% pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu.

Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman telah melakukan puluhan serangan drone dan rudal di Laut Merah sejak awal konflik Israel-Hamas pada Oktober 2023. Kelompok militan tersebut berjanji akan melanjutkan aksi mereka sampai permusuhan berakhir dan blokade Israel di Gaza dicabut.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kelompok Houthi Yaman Ngamuk, Incar Kapal Rute Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular