Sistem OSS Berpolemik, Bahlil 'Slepet' Tom Lembong
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyinggung terkait proyek Online Single Submission (OSS) yang dinilai berpolemik.
OSS merupakan sistem perizinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik dengan seluruh kementerian/lembaga (K/L) negara hingga pemerintah daerah (pemda) di Indonesia.
Menurut Bahlil, OSS berpolemik karena pemimpin BKPM terdahulu menolak keberadaan OSS ini. Adapun, pemimpin yang dimaksud Bahlil adalah Thomas T. Lembong atau Tom Lembong yang kini menjadi Co-Captain Timnas AMIN alias Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Tom Lembong adalah Kepala BKPM periode 2016-2019.
"Makanya di Kemenko dan banyak pengusaha mengeluh. Sekali lagi ini soal leadership, bukan omon-omon!," tegasnya dalam konferensi pers Laporan Realisasi Investasi 2023, Rabu (24/1/2024).
Polemik OSS ini menuai perdebatan sengit antara Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Tom Lembong saat itu. Ketika Bahlil bergabung hal ini diambil alih olehnya. Pada 2019, NIB yang diproses dari OSS mencapai 11.072 izin per hari. Ini dilakukan dengan anggaran yang sama.
"Saya putuskan harus kita fokus dunia usaha harus kita memberikan pelayanan terbaik, UU Ciptaker kita lakukan alhamdullilah OSS keluarkan NIB per hari 11.072," ungkapnya.
Sebelumnya, Bahlil menyebut dana untuk membuat OSS Rp 30 miliar. Dia bahkan buka-bukaan soal anggaran di Kementeriannya yang disebut tidak bertambah. Bahlil sempat menyinggung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) supaya mendengar hal ini.
"OSS dibangun hanya Rp 30 miliar. Jadi ibarat mobil, OSS ini seperti Avanza rusak, tapi diharapkan seperti Mercy. Negara kasih (dana) ke kami hanya untuk mobil Avanza second. Kalau kekurangan ya memang nggak ada barang bagus harganya murah," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, tahun lalu.
(haa/haa)