
Cak Imin Ungkap Petani Sulit Dapat Pupuk, Mentan Respons Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan kalau selama ini para petani sangat sulit mendapatkan pupuk. Tak hanya itu, meski petani uang nyatanya tetap saja sulit mengakses pupuk.
"Petani harus diberi pupuk yang cukup dengan harga yang terjangkau. Bahkan banyak petani punya duit tapi pupuknya tidak ada," ungkap Cak Imin dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta agar petani meneruskan tanam tanpa khawatir mengenai berkurangnya jatah Pupuk bersubsidi di Musim Tanam 1. Hal ini sejalan karena Presiden Joko Widodo sudah memastikan akan ada Pupuk subsidi tambahan pada Triwulan 2.
Amran memastikan para petani merasa tenang mengenai pasokan pupuk dan secara aktif mendukung mereka untuk segera menanam, terutama di daerah-daerah Indonesia yang sedang menghadapi musim hujan.
"Pupuk musim tanam ke satu ini cukup, petani jangan khawatir untuk menanam," kata Amran dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/1/2024).
Sementara itu, soal isu penurunan jatah pupuk subsidi di Pangandaran pada Musim Tanam 1 tahun 2024, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil memberikan klarifikasi.
"Dengan alokasi awal tahun sebesar Rp 26,6 triliun hanya dapat memenuhi 4,7 juta ton pupuk karena kenaikan harga produksi," tegas Ali Jamil.
![]() Ilustrasi petani memupuk. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP) |
Alokasi 4,7 juta ton pupuk itu untuk jenis urea dan NPK bagi 14 juta NIK petani yang terdaftar di sistem e-RDKK.
"Dengan terjadinya kenaikan harga produksi bahan dasar pupuk, kami tidak dapat menaikkan HET. Oleh karena itu, volume produksi disesuaikan untuk menjaga keseimbangan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi di tahun 2024 masih sama dengan tahun 2023, yakni Rp2.250 per kilogram untuk Urea dan Rp2.300 per kilogram untuk NPK.
Ali Jamil menawarkan solusi dengan menarik Alokasi dari MT 2 ke MT 1 untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk.
"Gunakan dulu Pupuk yang tersedia saat ini untuk segera kejar Tanam. Petani tak perlu khawatir, Pemerintah pastikan memihak petani, terutama dalam pemenuhan Pupuk subsidi," tegasnya
Seperti diketahui, Kementerian Pertanian berkomitmen untuk menambah alokasi pupuk sebesar Rp 14 triliun pada Musim Tanam selanjutnya.
"Saat ini semua sedang dalam proses penyiapan dengan Kementerian Keuangan dan pihak terkait lainnya sesuai dengan mekanisme penganggaran," tegasnya.
Ali Jamil menambahkan, pentingnya koordinasi suara antara daerah dan pihak terkait. "Pihak terkait, seperti kepala dinas atau kabid, diharapkan untuk mendukung percepatan tanam dan penggunaan pupuk yang ada saat ini," sebutnya.
Di sisi lain, Ali Jamil juga meminta agar petani menggunakan Pupuk subsidi secara berimbang sesuai anjuran sehingga alokasi pupuk bersubsidi dapat lebih efektif dan efisien.
"Pemupukan berimbang sangat kami rekomendasikan karena sudah teruji mampu meningkatkan hasil panen satu hingga dua ton per hektar," ungkapnya.
Adapun untuk rekomendasi pemupukan secara spesifik, petani diharap bisa mendiskusikannya dengan petugas penyuluh Dinas Pertanian setempat.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Perintah Khusus Plt Mentan Kejar Target Produksi Beras