Internasional

Konflik Laut Merah Memanas, Ini Janji Inggris terhadap Houthi Yaman

luc, CNBC Indonesia
Selasa, 23/01/2024 16:20 WIB
Foto: Sebuah rudal diluncurkan dari kapal perang selama operasi koalisi pimpinan AS terhadap sasaran militer di Yaman, yang ditujukan pada milisi Houthi yang didukung Iran dan telah menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah, dari lokasi yang dirahasiakan, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 12 Januari 2024. (via REUTERS/US CENTRAL COMMAND VIA X)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris a berjanji untuk terus menghambat kemampuan kelompok Houthi Yaman dalam menyerang kapal-kapal di Laut Merah, menyusul serangan gabungan terbaru Amerika Serikat terhadap pemberontak yang didukung Iran.

Pasukan AS dan Inggris menyerang sasaran-sasaran Houthi pada hari Senin (22/1/2024), yang merupakan putaran kedua aksi militer gabungan mereka setelah gelombang pertama serangan terhadap kelompok pemberontak tersebut awal bulan ini.

"Sejak terakhir kali kami mengambil tindakan 10 hari yang lalu, telah terjadi lebih dari 12 serangan terhadap kapal-kapal Houthi di Laut Merah. Serangan-serangan ini ilegal dan tidak bisa diterima," kata Menteri Luar Negeri David Cameron, Selasa (23/1/2024), dilansir AFP.


"Apa yang telah kami lakukan lagi adalah mengirimkan pesan sejelas mungkin bahwa kami akan terus melemahkan kemampuan mereka untuk melakukan serangan-serangan ini... (dan) bahwa kami mendukung kata-kata dan peringatan kami dengan tindakan," tambahnya.

Serangan terbaru AS-Inggris ditujukan terhadap "delapan sasaran Houthi di Yaman sebagai respons terhadap serangan berkelanjutan Houthi terhadap pelayaran internasional dan komersial serta kapal angkatan laut yang transit di Laut Merah", kata Washington dan London dalam pernyataan bersama dengan negara-negara lain yang mendukung aksi militer tersebut.

"Serangan presisi ini dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi untuk mengancam perdagangan global dan kehidupan pelaut yang tidak bersalah," kata pernyataan itu.

Sejak serangan gabungan pertama, Amerika Serikat juga telah melancarkan serangan udara individu terhadap rudal yang menurut Washington merupakan ancaman terhadap kapal sipil dan militer.

Namun kelompok Houthi telah berjanji untuk melanjutkan serangan mereka - hanya satu bagian dari krisis yang berkembang di Timur Tengah terkait dengan perang Israel-Hamas, yang telah meningkatkan ketegangan di seluruh kawasan serta kekhawatiran akan perang yang lebih luas yang melibatkan Iran secara langsung.

Kelompok Houthi pada Selasa memperingatkan bahwa serangan AS dan Inggris tidak akan dibiarkan begitu saja dan tidak dihukum.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pecah! Israel Serang Houthi, Rudal Yaman Menggila