Bye Minyak.. Masa Depan Energi Bersih RI Ini Diramal Cerah!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
23 January 2024 14:20
Wilayah Kerja (WK) Pangkah yang dioperasikan oleh Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) selaku Anak Perusahaan PGN Saka, afiliasi dari PGN Subholding Gas Pertamina,
Foto: Wilayah Kerja (WK) Pangkah yang dioperasikan oleh Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) selaku Anak Perusahaan PGN Saka, afiliasi dari PGN Subholding Gas Pertamina, (Dok. SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Former Chairman Indonesian Gas Society (IGS) Didik Sasongko Widi memprediksi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) RI ke depan akan semakin cerah. Hal tersebut menyusul banyaknya temuan cadangan gas jumbo beberapa tahun belakangan ini.

Didik pun berharap agar industri di dalam negeri ke depan semakin efisien dan dapat menyesuaikan diri terhadap pasar gas bumi. Dengan demikian, tidak lagi bergantung pada subsidi yang diberikan pemerintah selama ini.

"Alhamdulillah industri di Indonesia pelan-pelan menyesuaikan diri. Terakhir, tahun lalu seperti PLN dan Pupuk itu mampu membeli gas dari industri migas dalam negeri dengan harga pasar, itu sangat menarik. Saya sekarang di swasta asing melihat wah cerah ini masa depan industri migas di Indonesia," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (23/1/2024).

Dia mengatakan, dengan banyaknya temuan cadangan gas seperti yang ada di Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1, Kalimantan Timur, sumur Timpan-1 Blok Andaman II, dan sumur eksplorasi Layaran-1 yang berada di Blok South Andaman, ini akan membuat para investor semakin bergairah. Khususnya, dalam menanamkan investasinya di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini banyak temuan cadangan gas bumi di beberapa wilayah Indonesia. Salah satunya seperti penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1, Kalimantan Timur oleh Eni. Wilayah kerja ini memiliki jumlah cadangan yang signifikan dengan perkiraan awal Gas in Place 5 triliun kaki kubik (Trillion Cubic Feet/ TCF).

Temuan berikutnya yakni berada di sumur Timpan-1 Blok Andaman II yang dioperasikan oleh Premier Oil. Operator, saat ini masih melangsungkan pencarian cadangan migas di blok tersebut dengan persiapan pengeboran lanjutan.

Selanjutnya, di sumur eksplorasi Layaran-1 yang berada di Blok South Andaman, sekitar 100 kilometer (km) lepas pantai Sumatera bagian utara, Indonesia oleh Perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Mubadala Energy. Layaran-1 digadang-gadang memiliki potensi mencapai 6 triliun kaki kubik (TCF) gas-in-place.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Migas Pertamina Tumbuh 8% di 2023, Lebih dari 1 Juta Barel!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular