Miris! Korban Tewas Akibat Serangan Israel ke Gaza Tembus 25 Ribu Jiwa
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan Gaza mencatat jumlah korban tewas di wilayah Palestina yang dilanda perang mencapai 25.000 jiwa. Hal tersebut terjadi ketika Israel melancarkan serangannya ke selatan dan kembali melakukan pengeboman di wilayah utara.
Israel diketahui terus melancarkan serangannya terhadap Hamas di Gaza selatan. Negara zionis ini berupaya menghancurkan kelompok militan Islam yang bertanggung jawab atas serangan paling mematikan dalam sejarah negara itu.
Pada awal Januari, militer Israel mengatakan struktur komando Hamas di Gaza utara telah dibongkar, sehingga hanya menyisakan pejuang yang terisolasi.
Namun para saksi mengatakan bahwa kapal-kapal Israel membom Kota Gaza dan daerah lain di utara pada Minggu pagi. Hamas juga melaporkan pertempuran sengit di utara. "Puluhan orang masih berada di bawah reruntuhan," kata kantor media pemerintah Hamas seperti dikutip dari AFP, Minggu (21/1/2024).
Media tersebut juga menambahkan bahwa korban tewas dan terluka tidak dapat dipindahkan ke rumah sakit karena penembakan artileri yang terus berlanjut di kota utama Khan Yunis dan daerah Tal al-Hawa di Gaza.
Tentara Israel mengklaim pihaknya telah "membasmi sejumlah teroris" di kota utama Khan Yunis di selatan dan membunuh 15 militan di Gaza utara selama sehari terakhir. Berdasarkan pantauan AFP, gumpalan asap tebal mengepul di atas Khan Yunis pada Minggu pagi.
Menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel, serangan Hamas pada 7 Oktober lalu telah mengakibatkan kematian sekitar 1.140 orang, sebagian besar merupakan warga sipil.
Sementara itu, pengeboman dan serangan darat Israel yang tiada henti telah menewaskan sedikitnya 25.105 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Militan juga menyandera sekitar 250 orang selama serangan bulan Oktober. Israel mengatakan sekitar 132 orang masih berada di Gaza, dan sedikitnya 27 di antaranya diyakini telah terbunuh, menurut penghitungan AFP berdasarkan data Israel.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pasukan telah menemukan sebuah terowongan di Khan Yunis tempat beberapa sandera sebelumnya ditahan.
Di antara bukti kehadiran mereka adalah lukisan, termasuk karya seorang tawanan berusia lima tahun, katanya. Setidaknya, sekitar 20 sandera telah ditahan di sana pada waktu yang berbeda dalam kondisi sulit tanpa cahaya matahari dengan sedikit oksigen dan kelembapan yang buruk. "Tentara memasuki terowongan dan melakukan pertempuran dengan militan di mana para teroris dilenyapkan," ujar Hagari.
Sebagaimana diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan yang cukup kuat untuk mengembalikan para sandera dan bertanggung jawab atas kegagalan keamanan seputar serangan bulan Oktober tersebut.
Ribuan orang melakukan protes di seluruh Israel pada Sabtu malam untuk menuntut pembebasan para sandera dan pemilihan awal untuk menggulingkan Netanyahu.
(pgr/pgr)