Internasional

Iran Ngamuk Dibombardir Pakistan, Militer Siaga Perang

sef, CNBC Indonesia
Kamis, 18/01/2024 16:30 WIB
Foto: Ilustrasi serangan Pakistan ke Iran. (AP Photo/Abed Khaled)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi Timur Tengah makin memanas. Belum selesai serangan Israel ke Gaza, Palestina, dan serangan Houthi di Laut Merah yang dibalas bombardir militer AS-Inggris ke Yaman, kini kawasan tersebut tersulut konflik baru.

Serangan Iran terhadap kelompok Jaish al-Adl, yang menewaskan dua orang di Pakistan, membuat marah Islamabad. Iran menyinyalir serangan sebagai upaya pemberantasan teroris yang menyerang negaranya.


Namun bagi Pakistan hal itu adalah pelanggaran kedaulatan negara. Pakistan pun memanggil duta besarnya di Teheran dan melarang masuk diplomat Iran.

Kamis dini hari, bak membalas Iran, Pakistan juga dilaporkan melancarkan serangan udara Provinsi Siestan-o-Baluchistan, Iran. Pakistan menyebut serangan dilakukan ke tempat "persembunyian teroris anti Pakistan", dan menewaskan tujuh orang.

Hal ini meningkatkan eskalasi. Iran dilaporkan mengecam tindakan Pakistan.

"Iran mengutuk keras serangan tersebut dan meminta Pakistan untuk memberikan penjelasan segera," tulis Al-Jazeera mengutip TV pemerintah Iran, dalam pembaruannya, Kamis (18/1/2024).

Megutip AFP, Iran juga memanggil kuasa usaha Pakistan usegara setelah serangan rudal. Kementerian Luar Negeri Iran menyebut tengah meminta penjelasan lengkap dari Pakistan.

"Setelah serangan dini hari yang dilakukan Pakistan di sebuah desa perbatasan di provinsi Sistan Baluchistan, satu jam yang lalu kuasa usaha Pakistan di Teheran dipanggil ke Kementerian Luar Negeri untuk meminta penjelasan," kata laporan kantor berita Tasnim.

Sementara itu, komandan pangkalan pertahanan udara IRGC Khatam al-Anbiya Iran mengatakan pihaknya kini bersiap perang. Iran akan meluncurkan latihan militer skala besar di tenggara Iran dekat Pakistan.

"Area umum latihan akan mencakup Abadan hingga Chabahar dan sekitar 400 km (250 mil) di dalam tanah Iran, dengan total luas 600 kilometer persegi (230 mil persegi)," kata Brigadir Jenderal Qader Rahimzadeh.

Dia mengatakan puluhan pesawat berawak dan tak berawak akan ambil bagian dalam latihan tersebut dan mencapai sasaran tertentu. Latihan pun akan melibatkan sistem pertahanan rudal guna menyerang sasaran udara yang masuk.

Di sisi lain, PM Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar mempersingkat kunjungannya ke Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss. Ia kembali ke negaranya hari ini.

Perkembangan ini terjadi beberapa jam setelah Pakistan melakukan serangan rudal ke wilayah Iran. Padahal sebelumnya ia sempat bertemu empat mata dengan Menlu Iran di Davos.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Vdeo: Ekonomi Domestik Kuat, RI Lebih Siap Hadapi Gejolak Global