Internasional

"Resesi Seks" Guncang Prancis, Angka Kelahiran Jeblos

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 January 2024 11:50
A woman walks her dog on the empty Champs Elysees avenue, with the Arc de Triomphe in background, in Paris, Thursday, Dec. 5, 2019. The Eiffel Tower shut down Thursday, France's vaunted high-speed trains stood still and teachers walked off the job as unions launched nationwide strikes and protests over the government's plan to overhaul the retirement system. (AP Photo/Francois Mori)
Foto: Dampak Demo di Prancis di Menara Eifel ((AP Photo/Francois Mori))

Jakarta, CNBC Indonesia - "Resesi seks" sepertinya mengancam Prancis. Istilah ini merujuk angka kelahiran yang turun di negeri itu di 2023.

Biro statistik nasional, INSEE, mengatakan hanya sekitar 678.000 bayi lahir pada tahun lalu alias turun 6,6% dari tahun sebelumnya. Ini merupakan angka terendah sepanjang tahun sejak 1946.

Angka kelahiran rata-rata anak hanya 1,68 untuk setiap perempuan, dibandingkan 1,79 pada tahun 2022. Namun jumlah kematian lebih sedikit pada periode yang sama.

INSEE mengatakan 631.000 orang meninggal di Prancis pada tahun 2023, turun 6,5% dari tahun sebelumnya, ketika Covid-19 dan gelombang panas menyebabkan angka kematian lebih tinggi dari biasanya. Arus migrasi menambah total 183.000 orang ke dalam populasi keseluruhan tahun lalu.

Meski begitu, angka harapan hidup masyarakat Prancis mencapai rekor baru. Saat ini angkanya mencapai 85,7 tahun untuk perempuan dan 80 tahun untuk laki-laki.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemilu Prancis Panas Usai Presiden Emmanuel Macron Bubarkan Parlemen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular