Internasional

Israel Menggila Bombardir Gaza, Hamas Sebut 2 Sandera Terbunuh

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 January 2024 10:10
Kerabat dan pendukung berunjuk rasa untuk pembebasan sandera yang diculik kelompok Hamas di Tel Aviv, Israel, Sabtu (16/12/2023). (REUTERS/Violeta Santos Moura)
Foto: Kerabat dan pendukung berunjuk rasa untuk pembebasan sandera yang diculik kelompok Hamas di Tel Aviv, Israel, Sabtu (16/12/2023). (REUTERS/Violeta Santos Moura)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hamas menyebut dua sandera Israel diklaim tewas dalam serangan udara pasukan Israel di Jalur Gaza. Kabar ini dirilis melalui sebuah video yang menunjukkan kedua jenazah warga negara Yahudi tersebut.

Video yang dirilis oleh Brigade Qassam pada Senin (15/1/2023) menunjukkan tiga tawanan Israel berbicara di depan kamera, kemungkinan besar di bawah tekanan.

Pada bagian pertama dari video yang belum diverifikasi, seorang tawanan perempuan yang diidentifikasi oleh media Israel sebagai Noa Argamani (26) dan dua tawanan laki-laki mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri serangan di Gaza.

Pada bagian kedua, Argamani mengatakan bahwa kedua tawanan itu terbunuh "karena serangan udara kami (Israel)". Video tersebut berakhir dengan menampilkan mayat kedua tawanan. Namun tidak jelas kapan video itu diambil.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis bersama video tersebut, Brigade Qassam mengatakan kedua pria tersebut tewas dalam "pengeboman tentara Zionis".

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengidentifikasi sandera Itay Svirsky sebagai salah satu pria dalam video terbaru Hamas, namun tidak memberikan nama atau rincian lainnya tentang orang kedua, sesuai dengan permintaan keluarga.

"Itay tidak ditembak oleh pasukan kami. Itu adalah kebohongan Hamas. Bangunan tempat mereka ditahan bukanlah sasaran dan tidak diserang oleh pasukan kami," katanya, seperti dikutip Al Jazeera.

"Kami tidak akan menyerang suatu tempat jika kami tahu mungkin ada sandera di dalamnya," tambahnya.

Hamas sebelumnya telah merilis video lain pada hari Minggu yang menunjukkan ketiga tawanan tersebut masih hidup.

Lebih dari 100 tawanan dibebaskan dalam gencatan senjata selama seminggu pada akhir November 2023, setelah negosiasi panjang yang dimediasi oleh Qatar dan Amerika Serikat. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan ratusan tahanan Palestina dari penjara.

Menurut pihak berwenang Israel, Hamas menangkap sekitar 240 orang sebagai tawanan ketika menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.139 orang. Sementara menurut pihak berwenang Palestina, Israel menanggapi serangan itu dengan pemboman dahsyat dan invasi darat ke Gaza yang menewaskan lebih dari 24.100 orang.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bombardir Habis Gaza, Israel Bunuh Warganya Sendiri

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular