Harga Terus Anjlok, Ekspor Nikel RI Turun di Akhir Tahun

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Senin, 15/01/2024 15:55 WIB
Foto: Infografis/ RI Menguasai 'Harta Karun' Ini, Eropa Dibuat Panas Dingin/Aristya rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor nikel Indonesia turun pada Desember 2023. Penurunan diduga terjadi karena berkurangnya permintaan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan penurunan terjadi secara volume maupun nilai. Menurut Pudji, nilai ekspor nikel RI pada Desember sebesar US$ 521,8 juta atau turun 4,09%.


"Jadi nilai ekspor nikel Desember 2023 adalah US$ 521,8 juta mengalami penurunan 4,09% month to month," kata Pudji dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Dia mengatakan volume ekspor pada Desember 2023 mencapai 126,0 juta ton atau turun 14,06%. "Penurunan volume ini lebih dalam dibanding nilainya," kata dia.

Pudji mengatakan penurunan diduga disebabkan oleh turunnya permintaan negara tujuan ekspor. "Ada indikasi penurunan ini disebabkan oleh penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor," kata dia.

Data BPS menunjukkan harga bijih nikel mengalami penurunan pada Desember sebesar 3,33% mtm dan 43,14% year on year. Harga nikel turun dari US$ 28.900/metrik ton pada Desember 2022 menjadi US$ 16.500/metrik ton pada Desember 2023.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah