Nah! Ini Penyebab Impor RI Turun di Desember 2023

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
15 January 2024 12:23
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai impor Indonesia Desember 2023 mencapai US$19,11 miliar, turun 2,45% dibandingkan November 2023 dan turun 3,81% dibandingkan Desember 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor migas Desember 2023 senilai US$3,37 miliar, turun 3,33% dibandingkan November 2023 atau naik 5,35% dibandingkan Desember 2022.

Sementara itu, impor nonmigas Desember 2023 senilai US$15,74 miliar, turun 2,26% dibandingkan November 2023 dan turun 5,57% dibandingkan Desember 2022.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini impor dipicu oleh amblesnya impor nonmigas Desember 2023 senilai US$15,74 miliar, turun 2,26 persen dibandingkan November 2023.

"Penurunan impor nonmigas bulanan ini karena peran komoditas mesin dan perlengkapan elektrik yang turun 11,4%, kemudian mesin dan peralatan mekanis turun 6,17% dan kendaraan dan bagiannya turun 19,08%," kata Pudji .

Dari data BPS, penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Desember 2023 dibandingkan November 2023 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai US$252,1 juta.

Penurunan ini diikuti oleh penurunan mesin/peralatan mekanis dan bagiannya US$180,2 juta atau turun 6,17%; kendaraan dan bagiannya US$153,1 juta atau turun 19,08%; plastik dan barang dari plastik US$80,7 juta atau 9,77%; serta kendaraan udara dan bagiannya US$71,1 juta atau 76,82%.

Sementara itu, komoditas bahan bakar mineral merupakan golongan barang dengan peningkatan terbesar senilai US$248,3 juta atau naik 89,80%; diikuti kenaikan impor serealia US$180,6 juta atau 30,67%; logam mulia dan perhiasan/permata US$96,6 juta atau tumbuh 70,26 %; bijih logam, terak, dan abu US$72,4 juta atau 41,07%; serta gula dan kembang gula US$52,0 juta atau naik 15,86%.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor RI Ambles 8,32% di Juli 2023, Jadi Segini US$ 19,57 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular