Ketika Prabowo Curhat ke Pengusaha, Kecewa Kinerja BUMN Karya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Jumat, 12/01/2024 12:02 WIB
Foto: Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto saat menghadiri Dialog Capres Bersama Kadin. (YouTube/Kadin Inbdonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden nomor urut dua (2) Prabowo Subianto mengungkapkan kisahnya ketika berhadapan dengan salah satu perusahaan BUMN Karya saat mengurus pembangunan rumah sakit hingga kampus militer. Menurutnya, perusahaan BUMN sering kali mematok harga tinggi tetapi kinerja tidak bagus.

Hal ini dirasakan dirinya ketika ingin membangun kampus dan sekolah unggulan serta Rumah Sakit (RS). Prabowo mengundang BUMN dan mengaku kaget dengan harga yang diberikan.

"Saya undang pertama adalah BUMN, saya gak sebut BUMN mana nanti gak enak, dia kasih anggaran tinggi banget padahal saya juga sebelum masuk pemerintah saya juga pengusaha juga. Jadi agak ngerti lah dikit-dikit kok mahal banget, si swasta harganya sekian persen lebih murah waktu lebih cepat dan swasta mau kan dikejar-kejar dikit saya butuh sekian bulan," ungkap Prabowo.


"Kadang pimpinan BUMN keenakan, mungkin dia dipasang di situ karena ada backing-an, ada sponsornya. Kita sudah lama jadi orang Indonesia kan. Aku bicara apa adanya lho! iya kan," ujar Prabowo.

Akhirnya, dia menyerahkan proyeknya kepada swasta. Pasalnya, BUMN memasang harga tinggi dan waktu lebih lama.

"Aku kasih ke swasta, jadi barang itu RS Anda boleh cek yang sebentar lagi diresmikan Presiden Jokowi. RS militer yang saya pikir yang terbesar di Asia Tenggara. 1.000 tempat tidur, 136 ICU, 26 lantai yang laksanakan adalah swasta. Waktu pembangunan kalau gak salah 1 tahun kurang. 26 lantai 1 tahun," katanya. Pembangunan dilakukan selama kurang dari satu tahun.

Dari pengalaman ini, dia menilai yang terpenting bukan BUMN dan swasta. Tetapi, tujuan apa yang ingin dicapai. Prabowo mengingatkan persaingan itu sehat selama transparan dan berkualitas.

"Saya mengerti kembali lagi kehendak politik. Swasta monggo, BUMN kerja benar iya kan," ucapnya.

Dia menilai jika ada direksi BUMN tidak beres, jangan hanya diganti. Prabowo berharap KPK dan kejaksaan turun tangan.

"Direksi gak beres, KPK. KPK gak beres Kejaksaan. Kita persaingan competition is good silakan kompetisi efisiensi, transparansi, kualitas silakan," tutupnya. 


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Danantara Mau Pangkas 888 Induk-Cucu BUMN Jadi 200 Perusahaan