Investor Belanda & Abu Dhabi Beli Tol Kanci-Pejagan & Pejagan-Pemalang
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing kembali masuk untuk berinvestasi di Indonesia, namun lagi-lagi ketertarikannya pada pulau Jawa. Terbaru, investor dana pensiun asal Belanda, APG Asset Management N.V (APG) dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) resmi berinvestasi Tol Trans Jawa Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.
Sebelumnya, Waskita Karya sudah melepas dua ruas tol ini dengan nilai transaksi mencapai Rp5,8 triliun pada September 2022. Namun, Indonesia Investment Authority (INA) belum menyebut nilai investasi dari kedua investor tersebut.
"Dengan menyambut APG dan ADIA sebagai pemegang saham, kami bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kami dalam mendukung dan memajukan proyek-proyek pembangunan nasional yang strategis, yang diperkirakan akan memberikan hasil yang signifikan manfaat ekonomi dan mendorong Indonesia menuju masa depan konektivitas dan kesejahteraan," ujar Ridha Wirakusumah, CEO INA dalam keterangan resmi dikutip Jumat (12/1/2024).
Masuknya dua investor asing itu merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman pada bulan Mei 2021 dalam pendirian platform investasi jalan tol pertama di Indonesia. Meski demikian platform investasi jalan tol ini menargetkan peluang investasi hingga US$2,75 miliar atau setara Rp42,8 triliun di berbagai jaringan jalan tol di Indonesia.
"Kemajuan infrastruktur Indonesia mendapat dorongan yang cukup besar saat ini. Ini platform yang mengintegrasikan keahlian kelas dunia dan rekam jejak yang kuat dari mitra kami investor jalan tol global pada lanskap infrastruktur Indonesia," kata Ridha
Adapun Ruas Tol Kanci - Pejagan dan Pejagan-Pemalang berperan penting meningkatkan konektivitas regional dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ruas jalan tol ini terbukti mengurangi waktu perjalanan antar pusat kota besar dan meningkatkan akses ke pusat-pusat industri dan pelabuhan-pelabuhan utama, sehingga menghasilkan efek pengganda (multiplier effect) terhadap perekonomian dalam negeri pembangunan dan penciptaan lapangan kerja.
Ruas ini juga mengalami lonjakan lalu lintas pertumbuhan, dengan jumlah kendaraan harian meningkat dari 13.202 pada tahun 2016 menjadi 22.206 pada tahun 2021, mewakili peningkatan lebih dari 1,5 kali lipat, yang menggarisbawahi peran mereka di Indonesia kemajuan infrastruktur.
"Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, Indonesia sedang mengembangkannya infrastruktur untuk mendukung peningkatan industrialisasi dan rantai pasokan yang lebih efisien. Jalan Tol Trans Jawa merupakan bagian penting dari rencana ini. Kami dengan senang hati mendukung pengembangannya melalui platform ini dengan INA dan APG, yang akan terus diupayakan peluang tambahan untuk berinvestasi di jalan tol Indonesia," kata Direktur Eksekutif Departemen Infrastruktur di ADIA Khadem Alremeithi.
Dana investasi asing sudah masuk pada beberapa ruas tol Jawa. Selain dana pensiun Belanda, Canada Pension Plan Investment Board juga menguasai 45% Jol Cipali melalui Lintas Marga Sedaya yang merupakan perusahaan Joint Venture dengan PT Astra Tol Nusantara.
Selanjutnya Kings Key Limited memegang 40% jalan tol Solo-Ngawai dan Ngawi-Kertosono serta kemudian Synergy Quest International Ltd. Yang tercatat memegang 21,01% saham Jalan Tol Cengkareng-Kunciran.
(fys/wur)