Anies Dapat Curhatan: Hidup Kini Makin Susah & Biayanya Mahal

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
12 January 2024 11:20
Calon Presiden nomor urut 01, Anies Bswedaan saat menghadiri Dialog Capres Bersama Kadin. (YouTube/Kadin Inbdonesia)
Foto: Calon Presiden nomor urut 01, Anies Bswedaan saat menghadiri Dialog Capres Bersama Kadin. (YouTube/Kadin Inbdonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia-Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan tahun 2023 adalah salah satu masa yang paling berkesan untuk dirinya. Menurut Anies, di tahun itu ada banyak sekali orang yang ingin bersalaman dengan dirinya untuk mengeluhkan biaya hidup.

"Tahun 2023 itu paling unik buat saya, karena itu tahun di mana jabatan tangan saya terbanyak dalam usia hidup saya," kata Anies dalam Dialog Capres bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dikutip Jumat (12/1/2024).

Anies mengatakan kemanapun dirinya pergi banyak orang ingin bersalaman. Tapi sekedar salaman, dia mengatakan orang-orang ingin bertemu dengan dirinya untuk menyampaikan biaya hidup dan biaya produksi yang semakin mahal.

"Hampir semua orang yang datang menyampaikan satu kata kunci, biaya hidup, biaya produksi," kata dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut keluhan biaya produksi datang dari petani, nelayan dan pengusaha. Sementara, keluhan biaya hidup datang dari keluarga-keluarga yang bersalaman dengannya. "Semuanya bicara tentang biaya yang mahal," ujar dia.

Anies mengatakan mahalnya biaya hidup dan biaya produksi ini menjadi salah satu fokus yang ingin diperbaiki apabila terpilih kelak. Dia mengatakan tata kelola pangan harus diperbaiki agar harga bahan kebutuhan pokok bisa lebih murah.

"Sebanyak 51% rata-rata keluarga pengeluaran terbesar untuk kebutuhan pangan dan itu jauh lebih besar daripada negara-negara tetangga kita," kata dia.

Selain perbaikan tata kelola pangan, Anies mengatakan juga ingin mengembangkan 40 kota di Indonesia. Menurut dia, pengembangan puluhan kota penting dilakukan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia merata di seluruh wilayah.

Terakhir, Anies mengatakan perlunya dilakukan re-industrialisasi. "Kita harus melakukan re-industrialisasi lagi sebagaimana pernah kita kerjakan... hal ini yang kita lakukan dengan biaya hidup, dari sinilah kita berharap KADIN akan terus menjadi mitra utama pemerintah untuk pembangunan ekonomi," kata dia.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaya Media Asing Soroti Pilpres di RI: Ada Raksasa dan Raja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular