Prabowo: Tanggul Raksasa Selamatkan 50 Juta Orang di Pantura

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
10 January 2024 13:44
Bakal calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto nomor urut 2, saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga yang digelar di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (7/1/2024). (Tangkapan layar Youtube KPU RI)
Foto: Bakal calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto nomor urut 2, saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga yang digelar di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (7/1/2024). (Tangkapan layar Youtube KPU RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall diklaim bisa menyelamatkan 50 juta jiwa khususnya di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa.

"Kita harus kumpul bersatu segera kita percepat pembangunan giant sea wall ini untuk selamatkan bangsa Indonesia terutama 50 juta rakyat kita yang hidup di Pantai Jawa," ungkapnya dalam acara Seminar Nasional Giant Sea Wall, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Dia juga mengungkapkan hal itu lantaran pulau Jawa sendiri dinilai sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan menyelamatkan wilayah Pantura Jawa bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. "Aset ekonomi yang besar. Sehingga pertumbuhan ekonomi berjalan tapi segera kita hadapi tantangan dan terutama kualitas hidup rakyat kita," tambahnya.

Proyek ini sudah dibahas selama belasan tahun. Prabowo menilai, jika pembangunan tanggul raksasa terus tertunda maka akan merugikan negara secara keseluruhan. "Dan ketahui jawaban dalam kesulitan itu begitu besar pula sehingga ingin menunda pemikiran ingin menunda pembahasan ini saya kira merugikan kita semua," tandasnya.

Di lain sisi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebutuhan pembiayaan tanggul raksasa itu akan dipenuhi dengan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Pembangunan tanggul raksasa itu menurutnya sangat penting karena Kawasan Pantura Jawa menyumbang sekitar 20,7% produk domestik bruto (PDB) Indonesia melalui kegiatan industri, perikanan, transportasi, dan pariwisata. Disamping itu, wilayah Pantura Jawa juga merupakan tempat tinggal penduduk yang cukup padat, dengan estimasi jumlah penduduk lebih dari 50 juta jiwa.

Di tengah kondisi padat penduduk dan aktivitas ekonomi yang kuat, kawasan pantura Jawa menghadapi ancaman penurunan permukaan tanah atau Land Subsidence bervariasi antara 1-25 cm/tahun, di sisi lain ancaman yang juga menanti, yaitu kenaikan permukaan air laut sebesar 1-15 cm/tahun di beberapa lokasi serta fenomena banjir Rob.

"Pak Menhan mengatakan bahwa jumlah penduduk di Pantura itu 50 juta jadi yang terdampak itu 50 juta orang. Tentu tidak hanya membahayakan kelangsungan ekonomi dan infrastruktur, tetapi masyarakat," tegas Airlangga.

Kawasan Pantura Jawa juga menurutnya berisikan 70 Kawasan Industri, 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 28 Kawasan Peruntukan Industri, 5 Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri, dan wilayah perekonomian lainnya yang akan terdampak apabila penanganan permasalahan degradasi di Pantura Jawa tidak segera ditangani dengan baik.

Estimasi kerugian ekonomi secara langsung akibat banjir tahunan khusus di Pesisir Jakarta saja kata Airlangga telah mencapai Rp 2,1 triliun per tahun dan dapat meningkat terus setiap tahunnya hingga mencapai Rp 10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depannya. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya proyek Giant Sea Wall.

"Banyak proyek yang bisa kita kembangkan dari sini. Dengan seminar ini mudah-mudahan bisa di-kick off Pak Menhan supaya ini skalanya bisa kita perbesar, dan lebih masif lagi, dan ini program yang sifatnya transformatif," ujar Airlangga.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Airlangga Sampai Prabowo Kumpul Bahas Tanggul Raksasa Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular