Respons Sri Mulyani Ditanya Anggaran Kemenhan Mandek Saat Pandemi
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati enggan berkomentar mengenai tudingan dirinya menahan anggaran Kementerian Pertahanan. Persoalan ini mengemuka ketika debat ketiga capres pada akhir pekan lalu.
Ketika ditanya mengenai mengenai tanggapanya oleh awak media, Mantan Direktur Bank Dunia itu hanya melemparkan senyum, dan terus berjalan menuju mobilnya usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa (9/1/2024).
Dalam debat, Prabowo menyinggung Menteri Keuangan saat merespon pertanyaan dari Calon Presiden Nomor Urut 3 yakni Ganjar Pranowo mempertanyakan kinerja Kementerian Pertahanan yang menurun berdasarkan Minimum Essential Force (MEF).
Menjawab hal itu Prabowo mengatakan rencana kerjanya sudah susun sejak dirinya menjabat sebagai Menhan, hanya saja terhambat karena adanya pandemi yang membuat anggaran kantornya di-refocusing. Akibatnya banyak usulan anggaran untuk memenuhi program pertahanan tidak disetujui Menteri Keuangan
"Pak ganjar, saya sudah buat rencana, tetapi yang menentukan termasuk Menteri Keuangan dan masalah yang kita hadapi tolong saya memang sudah jadi Menteri Pertahanan Empat Tahun, tetapi kita diganggu oleh Covid dua tahun, dimana terjadi refocusing," kata Prabowo.
"Jadi banyak yang kita ajukan tidak disetujui oleh menteri keuangan. Jadi sebagai seorang menteri, sebagai seorang tim player saya harus loyal. Jadi saya tidak banyak bicara di depan umum," sambungnya.
Kemenkeu Buka Suara
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo pun sudah angkat bicara mengenai hal ini. Menurutnya pada masa pandemi dibutuhkan respons kebijakan yang baik dan penanganan dengan segenap daya upaya untuk mengatasi dampak kesehatan sosial dan ekonomi.
Salah satu kebijakan yang diambil dan didukung oleh DPR RI adalah refocusing anggaran.
"Melalui keputusan Sidang Kabinet dan ditindaklanjuti dengan berbagai koordinasi, refocusing anggaran yang dilakukan pada masa pandemi covid berlaku untuk semua Kementerian dan Lembaga (K/L) melalui penyusunan prioritas ulang belanja oleh K/L, demi menangani dampak pandemi covid-19," kaya Yustinus lewat akun X miliknya.
Dia mengatakan, refocusing kegiatan dan anggaran ditetapkan dan diputuskan oleh masing-masing K/L terhadap kegiatan yang dianggap dapat ditunda. K/L sendiri yang memahami kegiatan yang paling mendesak dan prioritas, serta kegiatan atau program yang dapat ditunda karena pandemi.
Refocusing dilakukan K/L dengan memblokir anggaran dari kegiatan yang diusulkan ditunda oleh K/L. Kegiatan dan anggaran yang dilakukan blokir dapat dilakukan relaksasi (buka blokir) sesuai prioritas dan kondisi anggaran.
"Pelaksanaan anggaran oleh K/L dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, selanjutnya diaudit oleh BPK dan dipertanggungjawabkan kepada DPR. Kita bersyukur berkat kerjasama, sinergi, dan dukungan seluruh pihak, Indonesia dapat menangani pandemi dengan baik dan termasuk negara yang dapat kembali pulih lebih cepat dan kuat," jelasnya.
(haa/haa)