
RI Bakal Punya Pipa Gas Sepanjang 400 Km Dumai-Sei Mangkei di 2027

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan proyek pembangunan Transmisi Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei akan rampung pada tahun 2027 mendatang.
Pembangunan transmisi pipa gas bumi merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan pemerintah membidik proyek pipa gas bumi Dumai - Sei Mangkei sepanjang 400 kilometer (KM) akan selesai pada tahun 2027 mendatang. "Tahun 2024 ini sedang tahap penyiapan," ujar Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (8/1/2024).
Adapun Arifin mengatakan penyelesaian proyek pipa gas Dumai - Sei Mangkei tersebut merupakan bagian dari upaya antisipasi kelebihan gas bumi, yang mana diprediksi terdapat potensi gas besar di Laut Andaman.
Dengan begitu, sumber gas yang dinilai besar akan bisa dimanfaatkan untuk industri-industri yang membutuhkan gas bumi. "Jadi nanti kalau ada gas itu, selain nanti untuk bikin pabrik pupuk dan juga petrochemical di Lhokseumawe (Aceh) dan area yang sekarang," tambahnya.
Lebih detail, Total anggaran yang akan dipakai untuk pembuatan pipa gas Dumai-Sei Mangkei sebesar Rp 6,6 triliun, dan akan menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan Andaman di Aceh untuk dimanfaatkan di Jawa dan Sumatera.
Arifin juga mengatakan jika proyek pipa gas Dumai - Sei Mangkei sudah selesai, maka jaringan pipa gas bumi akan tersambung dari Aceh hingga Jawa Timur. Seiring dengan penyelesaian ruas pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I yang telah selesai pada tahun 2023 dan pipa gas bumi Cisem Tahap II yang dijadwalkan rampung tahun 2025.
Selanjutnya, jika infrastruktur gas bumi sudah tersambung, sambungnya, maka masyarakat juga akan menerima manfaat dari hal tersebut, karena bisa dimanfaatkan untuk pembangunan jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga di jalur pipa gas bumi, untuk mengurangi ketergantungan LPG.
"Ini ke depannya yang kita bikin mudah, sehingga affordable buat masyarakat, dan harganya bisa kompetitif dan bisa lebih murah dibandingkan dengan LPG," jelasnya.
Diperkirakan akan ada penambahan penerima jaringan gas kota (jargas) di Cisem sebanyak 300 ribu sambungan rumah tangga (SR) dan Dumai-Sei Mangke sebanyak 600 ribu SR. Dari angka tersebut akan mengurangi subsidi LPG 3 kg sebanyak Rp 630 miliar per tahun, dan akan menghemat devisa impor LPG sebesar Rp 1,08 triliun per tahun.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pipa Gas Alam di Texas Terbakar, Aliran Listrik Putus