
Siapa Saleh Al Arouri, Bos Hamas Dibunuh Israel buat Iran cs Ngamuk?

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel membunuh salah satu bos Hamas, Saleh Al Arouri. Wakil pemimpin Hamas yang kerap menjadi juru bicara kelompok tersebut tewas diserang drone di ibu kota Lebanon, Beirut, Selasa waktu setempat.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar akan melebarnya perang di Gaza, Palestina. Hizbullah misalnya telah menyuarakan pembalasan.
Lebanon sendiri marah karena serangan tersebut sama saja dengan pelanggaran kedaulatan. Sementara Iran meyakini akan ada konsekuensi lebih parah.
Lalu siapa sebenarnya Al Arouri?
Mengutip Al-Jazeera, Al Arouri sendiri merupakan Wakil Kepala Biro politik Hamas. Ia menjadi salah satu pendiri sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Qassam.
Ia tinggal di pengasingan di Lebanon setelah menghabiskan 15 tahun di penjara Israel. Sebelum perang dimulai pada 7 Oktober, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sempat mengancam akan membunuhnya.
Amerika Serikat (AS) sendiri mencap Al Arouri sebagai "teroris global" pada tahun 2015. Bahkan AS berjanji akan memberikan hadiah sebesar US$ 5 juta (Rp 77 miliar) untuk setiap informasi tentang dirinya.
Dalam perang Gaza, ia aktif dalam pembicaraan gencatan senjata. Termasuk kesepakatan pertukaran tawanan Hamas, dalam serbuan ke Israel 7 Oktober.
Di luar Timur Tengah, Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Israel untuk menghindari eskalasi di Lebanon pasca serangan ini. Ini disampaikannya langsung kepada menteri Israel dan anggota kabinet perang Benny Gantz dalam sebuah panggilan telepon.
"Penting untuk menghindari sikap yang meningkat, khususnya di Lebanon, dan bahwa Prancis akan terus menyampaikan pesan-pesan ini kepada semua pihak yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam konflik ini," tulis pembacaan telepon tersebut yang dilakukan Istana Elysee.
Belum ada tanggapan resmi dari Israel mengenai kematian Al Arouri. Meski begitu, penasihat PM Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, mengatakan kepada outlet AS MSNBC bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas serangan ini.
"Siapapun yang melakukannya, harus jelas: ini bukanlah serangan terhadap negara Lebanon. Siapa pun yang melakukan ini adalah sedang melaksanakan serangan pembedahan terhadap kepemimpinan Hamas," katanya.
Di sisi lain, mantan utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, memuji serangan tersebut. Ia mengucapkan selamat kepada tentara Israel, Shin Bet, dinas keamanan, dan Mossad, badan intelijen Israel, karena membunuh Al Arouri.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mimpi Buruk Israel Dijepit Hamas-Hizbullah, Situasi Mencekam!
