
Update Gempa Jepang, Potret "Tak Biasa" Warga di Pengungsian
Pemandangan "tak biasa" di pengungsian korban gempa Jepang. Warga tetap rapi, tanpa sampah, dan antre dengan disiplin menunggu bantuan air bersih.

Beberapa warga dievakuasi ke Joetsushi Total Gymnastics di Joetsu, Jepang, setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang potensi tsunami, menggoyang negara itu, Senin. (Photo by Annabelle Chih/Getty Images)

Pada tempat pengungsian korban gempa di Jepang, terlihat pemandangan yang "berbeda dari biasanya". Meskipun menghadapi situasi sulit, tempat pengungsian tersebut terlihat rapi dan bebas dari sampah. (Photo by Annabelle Chih/Getty Images)

Para pengungsi dengan tertib menata posisi mereka, menciptakan suasana yang terorganisir. Kebersihan dan keteraturan di tempat pengungsian tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi para pengungsi, tetapi juga memudahkan petugas bantuan dalam melakukan tugas mereka. (Photo by Annabelle Chih/Getty Images)

Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida meminta warga untuk segera melakukan evakuasi di daerah yang terkena dampak. Dilaporkan hampir 100.000 warga dievakuasi. Warga diamankan di gedung olahraga atau stadium gimnastik. (Kyodo News via AP)

Pemandangan rapi pun muncul saat para korban gempa antri dengan tertib dan rapi untuk mendapatkan bantuan air bersih pasca gempa. (Photo by Kazuhiro NOGI / AFP)

Ini pun terlihat di Balai Kota Shika. Di mana warga menunggu bantuan dengan teratur untuk mendapat air bersih di titik distribusi di Shika, Prefektur Ishikawa Selasa. (Photo by KAZUHIRO NOGI/AFP via Getty Images)

Gempa Senin menyebabkan, banyak bangunan rusak dan rumah-rumah rata dengan tanah. Ruas jalanan juga banyak yang retak. Belum lagi kapal-kapal nelayan tenggelam atau terdampar di pantai akibat gempa dan gelombang tsunami tersebut. Lebih dari 100 bangunan di Wajima dilaporkan hangus terbakar usai gempa mengguncang. (Photo by KAZUHIRO NOGI/AFP via Getty Images)

Dilansir Reuters, Rabu (3/1/2024), pihak berwenang telah mengonfirmasi 48 korban jiwa di Prefektur Ishikawa. Sebagian korban tewas berada di Wajima, sebuah kota di ujung utara Semenanjung Noto. (Photo by Kazuhiro NOGI / AFP)