Kapolri Bicara Efek Krisis Pangan Hingga Perang Hamas-Israel

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
28 December 2023 18:15
Kapolri Listyo Sigit Prabowo. (Media X @ListyoSigitP)
Foto: Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam agenda Rilis Akhir Tahun 2023 di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/12/2023). (Dokumentasi Media Sosial X/@ListyoSigitP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo buka-bukaan soal kondisi perekonomian dunia saat ini. Semua itu dipaparkan Listyo dalam agenda Rilis Akhir Tahun 2023 di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/12/2023).



Sebelum berbicara soal ekonomi global, Listyo mengungkapkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di tahun tahun dalam keadaan positif.

"Kami laporkan bahwa stabilitas keamanan secara umum stabilitas kamtibmas Indonesia sepanjang tahun 2023 dalam situasi kondusif," ujar Listyo.

Menurut dia, berbagai tantangan sepanjang tahun 2023 berhasil diselesaikan. Meskipun, kondisi dunia dalam kondisi ketidakpastian. Hal itu, lanjut Listyo, berkali-kali disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sejumlah kesempatan, termasuk pada acara penyerahan secara digital DIPA dan buku daftar alokasi TKD Tahun Anggaran 2024 di Istana Kepresidenan Jakarta, 29 November 2023.

Dia menjelaskan, sejak awal tahun, semua pihak dihadapkan dengan tantangan gejolak ekonomi global karena krisis pangan dan energi akibat supply shock serta adanya perang Rusia-Ukraina yang terjadi sejak awal tahun 2022. Efeknya masih dirasakan sampai dengan saat ini.

"Persaingan AS-China juga menjadi tantangan tersendiri di mana kebijakan pengetatan impor dan dorongan kebijakan dedolarisasi oleh China ini juga berdampak terhadap peta perekonomian negara-negara, dan tentunya juga termasuk Indonesia," ujar Listyo.

Mantan Kabareskrim Polri itu lantas bicara soal tantangan perubahan iklim global. PBB melaporkan suhu bumi telah meningkat 1,2 derajat Celcius dibandingkan masa praindustri. Dan jika suhu ini meningkat lebih dari 1,5 derajat Celcius, maka akan terjadi global boiling.

Kemudian, lanjut Listyo, pada Oktober 2023, dunia dikejutkan dengan pecahnya kembali perang Hamas kontra Israel di Gaza. Perang itu mengakibatkan situasi dunia semakin terpolarisasi dan krisis kemanusiaan juga tidak dapat kita hindari.

Sigit lantas mengutip analisis Bloomberg yang menilai perang Israel vs Palestina berpotensi mengganggu perekonomian dunia dan bisa menyebabkan resesi global jika tidak segera terselesaikan. Terdapat ada tiga skenario yang kemungkinan bisa muncul, yaitu confined war (konflik terbatas di Gaza), proxy war (perang proksi), dan direct war (perang langsung Iran-Israel).

"Ini adalah tantangan kita ke depan yang tentunya akan berdampak ke Indonesia," kata Listyo.

Menurut dia, berbagai perkembangan itu berdampak kepada lingkungan perekonomian global. Pada Oktober 2023, laporan World Economic Outlook IMF menyebut pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 sebesar 2,9%, sedangkan inflasi 5,8%.

"Menurunnya proyeksi ekonomi dan peningkatan inflasi disebabkan karena berbagai hal khususnya kenaikan harga komoditas karena supply shock," ujar Listyo.

Eks Kadiv Propam Polri itu juga menjelaskan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga acuan beberapa waktu lalu. Saat ini, FFR berada di level 5,25%-5,50%, tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

Hal itu, menurut Listyo, harus diantisipasi karena diikuti oleh fenomena higher for longer yang biasanya diikuti capital flowing back to US sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan terus melemah.

Di samping kebijakan ekonomi AS, lanjut dia, perekonomian dunia semakin tertekan akibat kebijakan proteksionisme berbagai negara. Sampai dengan saat ini, terdapat 19 negara yang melakukan pembatasan ekspor pangan demi menjaga pasokan di dalam negeri.

"Bloomberg mencatat 25 negara yang terancam gagal bayar utang, 96 negara menjadi pasien IMF, dan 250 juta orang di 58 negara mengalami kerawanan pangan akut dan butuh bantuan pangan mendesak," kata Listyo.

Oleh karena itu, eks ajudan Presiden Jokowi itu bilang fenomena ini menggambarkan situasi perekonomian dunia dalam situasi yang tidak baik-baik saja. Seluruh negara di dunia berlomba untuk melakukan langkah yang cepat dan adaptif guna menjaga stabilitas perekonomian negaranya di tengah tekanan gejolak ekonomi global.

"Alhamdulillah kita patut bersyukur bahwa di tengah tekanan gejolak ekonomi global ternyata perekonomian nasional kita masih pada posisi yang sangat stabil. Bahkan mendapatkan apresisasi dari direktur IMF Kristalina Georgiva. Beliau menyatakan bahwa dari sini kami melihat pemerintah Indonesia benar-benar gigih dan akhirnya berhasil menempatkan Indonesia dalam posisi yang baik di saat yang sulit bagi ekonomi dunia," ujar Listyo.

Menurut dia, pernyataan Kristalina disebabkan kinerja ekonomi Indonesia berada pada posisi baik. Pertumbuhan ekonomi kuartal III 2023 sebesar 4,94% (peringkat keempat tertinggi di antara negara G20), tingkat inflasi November 2,86% (ketujuh terendah di antara negara G20), dan neraca perdagangan surplus US$ 7,82 miliar atau surplus 43 bulan berturut-turut sejak Q2-2020.

"Tentunya salah satu faktor yang menyebabkan perekonomian nasional berada pada posisi stabil adalah karena tingginya international trust. Jika international trust tinggi, maka kredibilitas lebih diakui, kedaulatan lebih dihormati, dan suara Indonesia lebih didengar. Sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi termasuk dalam bidang ekonomi," kata Listyo.

Berdasarkan Lowy Institute Asia Power Index 2023 Edition, Diplomatic Influence Indonesia berada peringkat 1 ASEAN/peringkat 7 dunia, sedangkan Comprehensive Power peringkat 2 ASEAN/peringkat 9 dunia. Sedangkan berdasarkan International Institute for Management Development 2023, World Competetiveness Ranking Indonesia di peringkat 34, naik 10 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Tingginya International Trust Indonesia, menurut Listyo, dapat diraih berkat kinerja yang diakui dunia berhasil menanggulangi Covid-19 lebih cepat dari negara lainnya, berhasil menyelenggarakan forum internasional seperti G20, menjadi tuan rumah berbagai event internasional, menjadi jembatan perdamaian dunia.

Kemudian langkah Jokowi bertemu Putin dan Zelensky untuk menjembatani perdamaian Rusia-Ukraina dan bertemu dengan Presiden Joe Biden agar AS mendukung gencatan senjata serta mendukung perdamaian antara Palestina-Israel.

"Di samping internasional trust, stabilnya perekonomian nasional juga dapat terwujud berkat adanya program transformasi ekonomi sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah," kata Listyo.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Polri 2024 Turun Jadi Rp99 T, Begini Reaksi Kapolri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular