Seram! Jakarta Dikepung Kantor 'Hantu' Sampai Mal 'Kuburan'

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama tahun 2023 ini, Jakarta kelebihan pasokan ruang kantor untuk para pekerja. Salah satu penyebabnya adalah tingkat okupansi yang rendah, sehingga banyak gedung kantor yang terlihat kosong bagaikan "kantor hantu".

Tingkat kekosongan ruang kantor di Jakarta menyentuh angka 26,8% atau terdapat sekitar 3,1 juta meter persegi (m2) ruang kosong. Hal ini diungkapkan oleh Associate Director Research & Consultancy PT Leads Property Services Indonesia, Martin Hutapea.

Baca: Mendag Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil dan Pasokan Cukup

"Jadi (ruang) kosongnya sekitar 3,1 juta (m2), jadi kalau seumpamanya satu gedung itu 50.000 m2, tinggal dibagi aja jadi equivalennya sekitar 60 gedung kosong," paparnya dalam Konferensi Pers Jakarta Property Market Outlook 2024 di gedung Indonesia Stock Exchange, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Dari materi yang dipaparkan, Jakarta memiliki tingkat kekosongan gedung yang tertinggi di Asia Pasifik. Sementara itu, Bangkok memiliki kekosongan ruang sebesar 23,2%, Manila-Makati 21,0%, Hong Kong 15,7%, Melbourne 15,0%, Sydney 11,5%, Taipei 8,2%, Tokyo 5,7%, Singapura 4,0%, dan Seoul CBD 1,5%.

Foto: Gedung Perkantoran Disewakan Daerah Mampang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Gedung Perkantoran Disewakan Daerah Mampang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Adapun, tingkat hunian ruang kantor di Jakarta sekitar 73% pada kuartal-III 2023. Hal ini, kata Martin, mengalami penurunan karena oversupply ruang kantor.

"Tingkat hunian 73%. (Pada) 2014-2015 masih 90-an (%), nah jadi kita drop gara-gara kebanyakan stok," ungkapnya.

Sementara itu, untuk harga rata-rata di Jakarta Rp 310.000 per m2 per bulan. Adapun harga sewa ruang kantor di Jakarta CBD Rp 331.000 per m2 per bulan sementara di luar CBD sekitar Rp 241.000 per m2 per bulan.

"Kalau untuk service charge itu sekitar Rp 90.000-an atau Rp 100.000-an kalau di CBD, kalau outside CBD bisa Rp 70.000-an," pungkasnya.

Selain kantor 'hantu, mal-mal di Jakarta juga sepi bak kuburan. Ini terlihat pada kondisi mal-mal legendaris yang sepi selama tahun 2023.

Misalnya Ratu Plaza di Jakarta. Berlokasi di pusat kota Jakarta, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat ternyata tak membuat mal legendaris di Jakarta ini ramai oleh pengunjung. Padahal, lokasi dari Ratu Plaza sendiri sangat strategis dan mudah diakses, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Lokasinya sangat dekat dengan halte Transjakarta dan stasiun MRT Senayan.

Pengelola Ratu Plaza Jakarta mengatakan, tetap memasarkan kios atau ruang kosong untuk disewakan.

Foto: (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) Suasana sepi di One Belpark Mall, Jakarta, Rabu (27/7/2023). Fenomena semakin banyaknya pusat perbelanjaan atau mall yang mulai ditinggalkan pengunjung bahkan penyewa kios juga terjadi di One Belpark Mall. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Mal tidak dibiarkan sepi, manajemen tetap berusaha menyewakan ruang yang kosong dibantu dengan team marketing internal maupun melalui property agent," kata Manajemen Pengelola Mal Shinta Lestari kepada CNBC Indonesia, awal Januari 2023 lalu.

Shinta menuturkan, sepinya Mal Ratu Plaza karena pemberlakuan kebijakan lockdown saat terjadinya pandemi Covid-19. Akibatnya, kata dia, pengunjung berkurang dan banyak toko yang tidak dapat meneruskan usahanya.

Selain Ratu Plaza, ada lagi Mal Plaza Semanggi yang kondisinya hampir sama. Corporate PR and Reputation Management Lippo Malls, Nidia N Ichsan mengatakan, rencana renovasi Plaza Semanggi sebenarnya sudah sejak sebelum pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020 lalu dan tertunda.

Baca: KRL Mau Diperpanjang ke Karawang, Ini Saran Ahli Transportasi

"Sebelum pandemi memang kita sudah merencanakan untuk melakukan renovasi Plaza Semanggi. Terus terkena dampak dari pandemi. Pandemi ini kan dampaknya terhadap bisnis ritel ini cukup luar biasa, dengan pemberlakuan PPKM dan segala macam itu memang sangat mempengaruhi jumlah pengunjung," kata Nidia kepada CNBC Indonesia.

Ada beberapa mal di Jakarta yang kondisinya sepi seperti Pusat Elektronik Glodok, Mal Grand Paragon, hingga Blok M Mall. Tren mal sepi juga merembet hingga pinggiran Jakarta seperti Serpong Plaza dan Great Western Grand Serpong.

Lantas apakah fenomena kantor 'hantu' dan mal 'kuburan' akan berlanjut di 2024?

(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Properti 'Tumbang' Jelang Pemilu? Begini Penjelasannya