
Potret Serangan Balik Putin, Rusia Serbu Stasiun Kereta Api
Rusia kembali menyerang stasiun kereta api yang penuh dengan warga sipil di Kota Kherson, Ukraina setidaknya satu orang tewas dan melukai empat orang lainnya.

Seorang pekerja membersihkan puing-puing area di lokasi serangan militer Rusia, di stasiun kereta api di Kherson, Ukraina (27/12/2023). Stasiun kereta api yang penuh dengan warga sipil di Kota Kherson, bagian selatan Ukraina, diserang oleh Rusia. Serangan tersebut menyebabkan setidaknya satu kematian dan empat orang lainnya terluka. (REUTERS/Oleksandr Ratushniak)

"Kherson pada malam hari. Sekitar 140 warga sipil menunggu di stasiun untuk kereta evakuasi. Saat itulah musuh memulai pemboman besar-besaran terhadap kota tersebut," Menteri Dalam Negeri Ukraina, Igor Klymenko, menyampaikan melalui postingan di Telegram, sebagaimana dilansir oleh kantor berita AFP pada Selasa (26/12/2023). (REUTERS/Oleksandr Ratushniak)

Seorang polisi tewas dan dua warga sipil serta dua polisi terluka oleh pecahan peluru, ungkapnya. Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa "sejumlah warga sipil berada di tempat kejadian" saat serangan terjadi, dan menambahkan bahwa layanan penyelamatan juga sudah berada di lokasi kejadian. (Oleksandr Prokudin via Telegram/via REUTERS)

Perusahaan kereta api Ukraina Ukrzaliznytsya menyatakan melalui Telegram bahwa meskipun kereta api dan stasiun mengalami kerusakan, "situasinya terkendali dan kereta api siap untuk melanjutkan operasional." (REUTERS/Oleksandr Ratushniak)

Kota Kherson jatuh ke tangan pasukan Rusia segera setelah Moskow menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022. Dalam menghadapi tekanan pasukan Ukraina, pasukan Rusia akhirnya mundur ke seberang sungai Dnipro yang melewati kota. Sejak saat itu, kota ini sering dibombardir oleh Rusia. (REUTERS/Oleksandr Ratushniak)

Pada hari Selasa (26/12), kepala administrasi militer Kherson, Roman Mrochko, melaporkan bahwa Rusia telah secara berkelanjutan menyerang kota tersebut selama 24 jam terakhir, menyebabkan empat orang terluka, termasuk satu yang dalam kondisi serius. (REUTERS/Oleksandr Ratushniak)