Usai Reses, DPR Panggil ITSS Soal Ledakan Smelter di Morowali

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
27 December 2023 14:05
Situasi terkini PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) usai tungku no.41 meledak Minggu pagi (24/12/2023). Doc PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)
Foto: Doc PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan Komisi VII DPR bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) untuk dimintai keterangan, usai jadwal reses DPR RI berakhir pada Senin, 15 Januari 2024 mendatang.

Pemanggilan tersebut menyusul terjadinya ledakan hebat pada tungku smelter stainless steel yang dikelola PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Minggu (24/12/2023)

"Ya dalam waktu segera usai reses akan kami panggil keduanya, yakni Kemenperin dan pihak perusahaan (PT ITSS)," kata Mulyanto kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/12/2023).

Mulyanto pun meminta pemerintah menghentikan sementara (moratorium) semua operasional smelter perusahaan asal China di Indonesia. Terlebih, kecelakaan kerja di smelter milik China di Indonesia bukan kali pertama terjadi.

Karena itu, audit harus dilakukan secara profesional, objektif dan menyeluruh terhadap aspek keamanan dan keselamatan kerja. Menurut dia, jangan sampai karena ada pertimbangan politik, pemerintah mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan kerja di perusahaan-perusahaan itu.

"Sudah menjadi rahasia umum kalau sebagian besar alat kerja di smelter-smelter milik China diimpor dari China juga. Bahkan sampai komponen terkecil seperti baut dan mur," kata Mulyanto.

Mulyanto menilai pemerintah perlu mengetahui secara pasti kualitas barang yang selama ini dipakai untuk menunjang operasional smelter.

"Jangan-jangan barang dan suku cadang yang dipakai tidak memenuhi syarat yang ditentukan," kata Mulyanto.

Sebagai informasi, data per Selasa (26/12/2023), peristiwa ledakan ini menyebabkan 18 orang meninggal dunia, 10 orang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 8 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China.

"Para korban meninggal ini, telah diberangkatkan ke rumah keluarga mereka masing-masing sebagai bentuk respons cepat dan intensif yang dilakukan oleh PT IMIP," terang Media Relations Head PT Indonesia Morowali Industrial Park, Dedy Kurniawan dalam siaran tertulisnya, dikutip Rabu (27/12/2023).

Adapun pemberangkatan setiap jenazah didampingi oleh perwakilan baik dari tim Komunikasi PT IMIP, tim HRD dari masing- masing perusahaan atau Tenant asal pekerja menuju kediaman keluarga korban.

Khusus untuk TKA, PT IMIP telah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pemberangkatan jenazah para korban ke Makassar, sebelum akhirnya diterbangkan ke China.

Dedy menyebutkan, saat ini sedang dilakukan investigasi pada sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi kejadian yang berada di Kawasan Industri IMIP. Perusahaan mempercayakan proses pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS kepada pihak berwenang, dan menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai tata hukum yang berlaku.

"Perusahaan siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," terang Dedy.

PT IMIP sendiri mengakui akan memberikan santunan bagi para korban yang meninggal dalam musibah tersebut. Besaran santunan yang diberikan PT IMIP ini sebesar Rp600 juta untuk masing-masing korban. Santunan ini secara simbolis akan diserahkan PT IMIP kepada perwakilan ahli waris dari pihak keluarga korban. Sedangkan bagi korban non-fatality, santunan yang diberikan sesuai dengan kasusnya masing- masing.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Ledakan Smelter ITSS, Luhut: Penyidikan Harus Tegas, Jangan Ragu!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular