Ribuan Orang Geruduk KPU Serbia, Protes Pemilu tidak Sah!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
26 December 2023 17:05
Puluhan ribu warga memadati jalan di Kota Beograd, Serbia, Sabtu (27/5/2023) waktu setempat. (REUTERS/Marko Djurica)
Foto: Suasana di Kota Beograd, Serbia, beberapa waktu lalu. (REUTERS/Marko Djurica)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan orang berkumpul di depan gedung Komisi Pemilihan Umum Pusat di Beograd, Serbia, Senin (25/12/2023). Mereka berunjuk rasa untuk memprotes pemilu awal bulan ini yang menurut pemantau internasional tidak adil.



Dalam laporan Reuters, massa berkumpul setelah sehari sebelumnya polisi menahan 38 orang pengunjuk rasa. Selain kantor KPU, mereka juga menggeruduk kantor polisi utama.

Ivica Ivkovic selaku Kepala Administrasi Kepolisian, mengatakan, dua dari delapan polisi yang terluka menderita luka serius.

"Kami akan terus berupaya menjaga perdamaian dan ketertiban dan kami memperkirakan akan ada lebih banyak penangkapan sehubungan dengan protes tadi malam," kata Ivkovic pada konferensi pers kepada Reuters.

Sebelumnya, Partai Progresif Serbia (SNS) yang populis dan berkuasa memenangkan 46,72% suara dalam pemilihan parlemen pada 17 Desember, menurut hasil awal komisi pemilihan negara bagian. Meski begitu, sebagian pihak menilai hasil tersebut tidak sah, dengan munculnya dugaan jual beli suara.

Uni Eropa (UE), yang mana Serbia berharap menjadi anggotanya, telah meminta Serbia untuk memperketat prosedur pemilihan umum. Blok Barat itu bahkan menegaskan pemilu yang tidak adil akan membahayakan perundingan Beograd dalam bergabung.

Di sisi lain, Rusia telah menjadi salah satu sekutu terdekat Serbia selama beberapa dekade. Utamanya setelah tahun 1999 ketika Rusia menentang serangan udara NATO terhadap Yugoslavia yang terdiri dari Serbia dan Montenegro.

Moskow pun juga ikut buka suara mengenai situasi ini. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut ada dalang asing di balik kerusuhan ini.

"Ada proses dan upaya yang dilakukan oleh kekuatan ketiga, termasuk dari luar negeri, untuk memprovokasi kerusuhan di Beograd," paparnya. "Kami yakin kepemimpinan republik ini akan menjamin supremasi hukum."


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Minggir, Barat Lagi Pusing Redakan Konflik di Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular