
Potret Optimistis Jokowi hingga Sri Mulyani Sambut 2024
Presiden Joko Widodo dan jajaran menterinya menyebarkan optimistis terhadap kondisi ekonomi 2024.

Presiden Joko Widodo dan jajaran menterinya akan mengungkapkan outlook perekonomian Indonesia di tengah dinamika global. Pembahasan akan dilakukan di Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 dengan tema "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global". (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Diskusi panel 1 mengangkat tema "Strategi Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan". Para panelis antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, President of Economic Research Institute for Asean and East Asia Tetsuya Watanabe, dan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengungkapkan pentingnya transmisi listrik dan gas sebagai bagian dari strategi menjaga keamanan dan transisi energi nasional. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menganologikan kondisi perekonomian yang dihadapi Indonesia pada 2024 seperti gunung yang harus didaki. Ia mengatakan, gunung menggambarkan tantangan ekonomi global ke depan sangat berat karena banyaknya risiko yang belum kunjung mereda. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Ke depan pertumbuhan ekonomi adalah pendakian gunung karena tantangannya makin berat dan inflasi adalah hujan," kata Airkangga. "Karena kalau kita naik gunung cuaca hujan jadi jalan licin makin berat, oleh karena itu oksigen tipis ini kenapa kita perlu menyatukan langkah," tegas Airlangga. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 dengan tema "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global" di Hotel The St. Regis pada Jumat (22/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Presiden Jokowi menegaskan dalam memasuki tahun 2024 Indonesia tidak punya alasan untuk tidak optimistis. Hal ini karena melihat kondisi politik maupun ekonomi.
(CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Presiden Jokowi juga mengimbau pengusaha agar tidak perlu khawatir akan suasana jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Sejauh ini, Jokowi menegaskan semua aman. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Kemudian di panel 2 dengan tema "Sinergi Kebijakan Fiskal, Moneter, dan Sektor Keuangan Untuk Menjaga Ketahanan Ekonomi Indonesia di Tengah Dinamika Global". Para panelis yang akan hadir di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Deputi Gubernur BI, Juda Agung, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Ekonom Senior Chatib Basri. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2024 memberikan gambaran optimis dan waspada untuk ekonomi Indonesia di tahun 2024. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Hal ini didasari kondisi ekonomi global yang masih mengalami tekanan yang besar imbas lonjakan inflasi dan suku bunga hingga memanasnya tensi geopolitik. Hal ini juga memberi dampak ke RI meski ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 5%. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ekonom senior sekaligus Menteri Keuangan di era SBY, Chatib Basri mengungkapkan penurunan tingkat tabungan saat ini akan menjadi tanda awal bahwa konsumsi mulai melambat. Chatib mengatakan pola konsumsi ini menandakan ekonomi yang mulai melambat. Masyarakat, kata Chatib, mulai mengurangi permintaan untuk barang secondary dan tersier. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengungkapkan optimisme terhadap perekonomian 2024. Dimana 'Perfect Storm' yang ditakutkan di 2023 tidak terjadi meski ketidakpastian eksternal masih menjadi risiko yang membayangi 2024. Oleh karena itu OJK terus mendorong peran sektor jasa keuangan dalam mendorong mesin pertumbuhan ekonomi dan investasi 2024 baik terkait transisi energi, hingga proyek IKN. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Deputi Gubernur BI, Juda Agung dalam Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2024 mengungkapkan optimisme Bank Indonesia terhadap meredanya ketidakpastian global seiring dengan tercapainya terminal rate Fed Funds Rate (FFR) Bank Sentral AS, The Fed di level 5,25%-5,5%. Di tahun 2024, BI memproyeksi The Fed mulai turun di Q3-2025 seiring dengan melandainya inflasi AS. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)