BNPB Siaga Cuaca Panas Mendidih Saat Nataru di Wilayah RI Ini

Damiana, CNBC Indonesia
Jumat, 22/12/2023 17:20 WIB
Foto: water mist generator (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPP) menyatakan siap melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) pada saat musim libur Natal 2023 dan Tahun baru 2024 (Nataru) nanti.

Hal itu disampaikan Deputi bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan saat Konferensi Pers FMB9 'Prediksi Cuaca dan Antisipasi Bencana Jelang Nataru', ditayangkan akun Youtube FMB9, Jumat (22/12/2023).

Mengacu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Fajar mengungkapkan, seluruh wilayah Indonesia kecuali Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara memiliki peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang.


"Artinya belum ada potensi hujan sedang di wilayah Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara," kata Fajar.

"Memang beberapa daerah di Indonesia masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas rendah. Masih didominasi cuaca panas. Ini juga implikasi kepada pengguna jalan atau masyarakat yang beraktivitas. Ini juga implikasinya suhu bumi yang tinggi bisa menyebabkan kesehatan terganggu," paparnya.

Untuk itu, kata dia, perlu dilakukan penanganan. Seperti yang dilakukan saat Jakarta diserang suhu panas tinggi sekitar bulan Oktober 2023 lalu.

"Contoh ketika di bulan Oktober akhir awal November, suhu DKI sangat panas, maka pemerintah pusat dalam hal ini BNPB melakukan teknologi modifikasi cuaca menggunakan water mist. Yang diharapkan suhu menurun dan bisa berpeluang terjadinya hujan. Alhamdulillah waktu itu berhasil meski tak 100% tapi bisa reduksi suhu maupun pollutant," paparnya.

"Hal ini menjadi acuan saat dibutuhkan nanti, seperti disebutkan tadi di daerah-daerah seperti Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali, kita akan siapkan kegiatan serupa dengan cara teknologi modifikasi cuaca metode water mist," kata Firman.

Meski, imbuh dia, hal itu tak bisa dilakukan serta merta karena harus dengan prosedur tertentu.

"Semua harus dengan permintaan gubernur yang memiliki wilayah, yang menetapkan siaga darurat atau tanggap darurat. Setelah itu baru saya bisa menggerakkan alutsista untuk water mist," katanya.

Foto: Konferensi Pers Prediksi Cuaca dan Antisipasi Bencana Jelang Nataru, Jumat (22/12/2023). (Tangkapan layar Youtube FMB9)
Konferensi Pers Prediksi Cuaca dan Antisipasi Bencana Jelang Nataru, Jumat (22/12/2023). (Tangkapan layar Youtube FMB9)

Potensi Cuaca Nataru

Fajar menjabarkan, mengacu data BMKG curah hujan pada saat musim libur akhir tahun diprediksi kriteria rendah-menengah. Prakiraan ini berlaku untuk Dasarian III Desember 2023.

Wilayah yang diprediksi mengalami hujan kategori tinggi atau lebih 150 mm per dasarian meliputi:

Aceh bagian barat
sebagian Riau bagian barat
sebagian Kalimantan Barat bagian utara
sebagian Sulawesi Selatan bagian selatan
sebagian Papua bagian tengah.

Sementara kondisi sifat hujan diprediksi relatif normal. Namun di beberapa daerah, sifat hujan di atas normal yaitu:

sebagian Aceh
Sumatra Utara
Riau
Kalimantan Barat
Kepulauan Riau
Sualwesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Papua Barat
Papua Tengah
Papua Pegunungan.

Di sisi lain, BMKG mencatat, meski tak ada daerah berpotensi banjir tinggi pada Dasarian III Desember 2023, banjir menengah berpotensi terjadi di Kalimantan Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Papua Pegunungan. 


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini