Economic Outlook 2024

Prospek Ekonomi 2024 dari Menkeu, Eks-Menkeu, Bos OJK & BI

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 22/12/2023 10:44 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 dengan tema

Jakarta, CNBC Indonesia - Tokoh pemerintah, pejabat lembaga keuangan, bank sentral hingga ekonom senior memberikan gambaran singkat perihal prospek ekonomi Indonesia di 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menilai ekonomi 2024 tetap optimistis meskipun risiko tetap ada.

"optimis dan waspada," tegas Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam Economic Outlook 2024 yang diadakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (22/12/2023).


Sementara itu, Juda Agung mengatakan jelang akhir 2023 ini kondisi global cukup membuat Indonesia lebih optimis dalam melangkah ke 2024.

"Ekonomi Indonesia salah satu yang akan tetap menjadi terbaik di regional dan global," ujar Mahendra. Chatib Basri pun mengungkapkan pandangan yang sama dengan Sri Mulyani.

"Cautious optimistic," tegasnya.

Pada tahun depan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan dirinya sangat optimis dengan kondisi ekonomi 2024 yang tinggal beberapa hari lagi karena indikator-indikator yang ada sangat positif. Namun, Jokowi tetap mengingatkan soal kewaspadaan.

"Namun kalau orang Jawa bilang harus selalu Eling Lan Wospado (Hati-hati dan waspada), ketidakpastian global masih berlanjut, konflik di Timur Tengah yang bisa picu kenaikan harga minyak global juga kemungkinan masih ada," katanya di Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia di St Regis, Jumat (22/12/2023).

Namun, Jokowi mengatakan dari informasi Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa ada indikasi harga minyak tidak akan lagi bergejolak tak seperti sebelumnya, yang harus disyukuri.

"Volatilitas harga terutama pangan ini yang harus kita hati-hati," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, dalam memasuki tahun 2024, Indonesia tidak punya alasan untuk tidak optimistis. Hal ini karena melihat kondisi politik maupun ekonomi.

"Pertama alasan ekonomi, kita tahu di sepanjang triwulan tahun 2023 ekonomi Indonesia masih tumbuh di kisaran 5 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya tumbuh 2,9 persen. Ini patut kita syukuri Alhamdullilah," kata Jokowi.

Selain itu kata Jokowi, inflasi Indonesia sekitar 2,86 persen, sedangkan negara-negara lain sangat kesulitan menjaga inflasi. Inflasi Indonesia ini jauh di bawah rata-rata inflasi global yang berkisar 7,2 persen.

Selain, itu indikator-indikator lain juga baik penyerapan tenaga kerja naik 4,15 juta orang dari Agustus 2022 ke 2023. Selain itu, PMI manufaktur November 2023 masih berada di level ekspansif yaitu 51,7.

Juga neraca perdagangan masih surplus dan sudah surplus 43 bulan berturut-turut. Indeks keyakinan konsumen pada November juga berada di angka 123,6.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 8 Jurus Sri Mulyani Tembuskan 8%!