Economic Outlook 2024

RI Bakal Bikin 'Blok Bidding' Pembangkit EBT Skala Raksasa

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 22/12/2023 09:17 WIB
Foto: Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 dengan tema "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global" di Hotel The St. Regis pada Jumat (22/12/2023). (Tangkapan Layar Youtube CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo menegaskan bahwa ke depan Indonesia akan memberikan bidding atau penawaran pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) dalam kapasitas yang besar atau tidak lagi dalam skala yang kecil.

Hal itu dilakukan guna mempercepat transisi energi melalui pembangkit renewable energy.

Pria yang akrab disapa Tiko ini menyampaikan bahwa pihaknya menginginkan adanya Blok Bidding kapasitas pembangkit 1 Giga Watt (GW) - 2 GW. Sehingga ini bisa mempercepat pembangunan pembangkit EBT dalam 10 tahun ke depan.


"Bisa ada percepatan 24 GW renewable dapat terjadi 10 tahun ke depan. Tantangannya kan skala besar 1 GW - 2 GW ini misalnya solar panel dan hydro itu pembiayaan yang skala besar dengan jangka panjang dan tentunya dalam USD," terang dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia, Jumat (22/12/2023).

Tiko menyatakan, memang saat ini belum ada pendanaan dalam negeri berbentuk USD khususnya untuk pinjaman jangka panjang. Oleh karena itu, pemerintah sedang berupaya untuk mencari pendanaan internasional.

"Kita harus bisa meng-engagement internasional multirateral, ESI dan juga banking community, serta skema dan lain sebagainya, supaya ada full of fund jangka panjang yang berskala besar," ungkap Kartiko.

Sementara itu, dari sisi equity banyak perusahaan-perusahaan enrgi skala dunia tertarik masuk ke Indonesia. Sebagi contoh Masdar perusahaan UEA yang masuk dalam pengembangan PLTS terapung terbesar ke-3 dunia dan terbesar se Asia.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Dia Sumber Uang hingga Target Bisnis Koperasi Merah Putih