
Gak Cuma Pertamina, Penyalur BBM di RI Didorong ke Bioetanol

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong badan usaha penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan bioetanol sebagai campuran pada BBM jenis bensin.
Direktur Bioenergi EBTKE Kementerian ESDM, Edi Wibowo berharap kebijakan mandatori biodiesel dapat diterapkan pada program campuran bioetanol pada BBM jenis bensin. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.
"Nanti bioetanol juga diterapkan mandatori dan semua badan usaha BBM kita harapkan yang menyalurkan gasoline dia wajib mencampur bioetanol tadi dalam minyak bahan bakar bensinnya dengan campuran tadi bertahap lima persen dulu kemudian nanti 10% meningkat secara nasional," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu (20/12/2023).
Menurut dia, dengan RI berhasil mengembangkan bioetanol sebagai campuran pada BBM jenis bensin, maka hal tersebut akan berdampak pada menurunya impor produk BBM. Pasalnya konsumsi BBM jenis bensin pada tahun 2022 saja telah mencapai 35,8 juta kilo liter (KL).
"Jadi lebih dari 60% atau sekitar hampir 22 juta kl itu masih impor. Kalau nanti kita gunakan bioetanol tadi semaksimal mungkin paling tidak bisa mengurangi yang 22 juta kl tadi," ujarnya.
Edi membeberkan hingga saat ini produksi bioetanol di Indonesia baru sekitar 40 ribu kiloliter (KL) per tahun. Adapun pada 2030 mendatang Indonesia mempunyai target produksi bioetanol yang berasal dari tanaman tebu hingga 1,2 juta KL.
"Saat ini produksi kita kan masih 40 ribu KL, kemudian setelah itu akan kami tingkatkan menjadi 1,2 juta KL di 2030, jadi paling tidak sekitar 1,2 juta KL kita gak impor lagi," ujarnya.
(pgr/pgr)
Next Article RI Kejar Produksi Bioetanol 750.000 KL, Ini Tantangannya..