Internasional

Update Terkini Gempa China, Korban Tewas Jadi 131 Orang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 20/12/2023 16:20 WIB
Foto: Petugas penyelamat melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di desa Kangdiao setelah gempa bumi di daerah Jishishan, provinsi Gansu, Tiongkok 19 Desember 2023. (via REUTERS/CHINA DAILY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korban tewas akibat gempa bumi di China telah meningkat menjadi 131 dan hampir 1.000 orang terluka. Data ini didapat ketika tim penyelamat menggali puing-puing dalam kondisi di bawah cuaca yang membeku.

Laporan media pemerintah sebelumnya menyebut gempa dengan magnitudo 6,2 di daerah Jishishan dekat perbatasan provinsi Gansu dan Qinghai menghancurkan atau merusak lebih dari 150.000 rumah, menurut media pemerintah.

Gempa yang terjadi sebelum tengah malam pada Senin (18/12/2023) tersebut sempat diikuti oleh beberapa gempa susulan yang kuat, sehingga menyebabkan lumpur dan tanah longsor, serta merusak jaringan listrik dan infrastruktur lokal dalam berbagai tingkat.


Pada Rabu (20/12/2023) pagi, pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas resmi meningkat menjadi 131 orang di Gansu dengan 782 orang terluka, dan 18 orang tewas dan 198 orang terluka di Qinghai.

Di tengah gelombang dingin selama berhari-hari yang melanda sebagian besar wilayah China, daerah dataran tinggi di barat laut negara ini melaporkan suhu serendah minus 16 derajat celcius, sehingga menghambat upaya penyelamatan.

Responden, termasuk 1.500 petugas pemadam kebakaran, 1.500 petugas polisi, 1.000 tentara PLA, dan sekitar 400 petugas medis, terus menarik orang-orang dari reruntuhan dan merawat yang terluka.

Pihak berwenang mengatakan 78 orang telah diselamatkan di Gansu tetapi 20 orang masih hilang dari dua desa di daerah Minhe, tempat tanah longsor melanda, mengubur sebagian bangunan dengan lumpur coklat. Operasi pencarian dan penyelamatan serta upaya untuk memukimkan kembali penduduk terus berlanjut ketika tayangan media pemerintah menunjukkan buldoser mengeluarkan lumpur tebal.

Suhu yang sangat dingin diperkirakan akan terus berlanjut di wilayah tersebut namun banyak warga yang terlalu takut untuk kembali ke rumah, dan malah berkerumun di sekitar api unggun di ruang terbuka.

Biro Seismologi Provinsi Gansu mengatakan gempa susulan kuat berkekuatan 5 skala Richter masih mungkin terjadi di sekitar wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang, berdasarkan karakteristik gempa Senin, aktivitas seismik historis, dan faktor lainnya.

Li Haibing, pakar di Akademi Ilmu Geologi China, mengatakan relatif tingginya jumlah korban jiwa dalam gempa terbaru ini sebagian karena gempa tersebut dangkal. "Sehingga menimbulkan guncangan dan kerusakan yang lebih besar, meski magnitudonya tidak besar," ujarnya, seperti dikutip Guardian.

Faktor lainnya, kata Li, termasuk pergerakan gempa yang sebagian besar bersifat vertikal, yang menyebabkan guncangan lebih dahsyat; rendahnya kualitas bangunan di wilayah yang relatif miskin; dan fakta bahwa hal itu terjadi di tengah malam ketika sebagian besar orang berada di rumah.

Daerah terpencil dan pegunungan adalah rumah bagi beberapa kelompok etnis mayoritas Muslim dan dekat dengan beberapa komunitas Tibet. Secara geografis, wilayah ini berada di tengah China, meskipun wilayah ini sering disebut sebagai barat laut, karena berada di tepi barat laut dataran Tiongkok yang lebih padat penduduknya.

Dalam jarak 50 km dari pusat gempa di provinsi tetangga Qinghai, gempa bumi berdampak pada 22 kota dan desa, namun di antara kota-kota tersebut, dua desa mengalami kerusakan terparah.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Fokus Keselamatan, China Larang Mode Mengemudi Satu Pedal