Internasional

Trauma Kena Veto, DK PBB Bujuk AS Sepakati Perdamaian di Gaza

luc, CNBC Indonesia
19 December 2023 20:20
Rapat darurat Dewan Keamanan PBB  Jumat, (25/2/2022) membahas Rusia dan Ukraina. (REUTERS/CARLO ALLEGRI)
Foto: Rapat darurat Dewan Keamanan PBB Jumat, (25/2/2022) membahas Rusia dan Ukraina. (REUTERS/CARLO ALLEGRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Keamanan PBB telah menunda pemungutan suara yang menyerukan penghentian permusuhan secara berkelanjutan di Gaza guna memberikan lebih banyak waktu bagi para diplomat untuk menanggapi keberatan Amerika Serikat (AS) terhadap kata-kata dalam rancangan resolusi tersebut.

Pemungutan suara tersebut dijadwalkan dilakukan pada Senin (18/12/2023) waktu setempat di New York, namun AS mengatakan pihaknya tidak dapat mendukung rujukan pada "penghentian permusuhan", namun mungkin menerima seruan untuk "penangguhan permusuhan".

Melansir The Guardian, Selasa (19/12/2023), negara-negara Arab yang merundingkan naskah tersebut mengatakan bahwa mereka terdorong untuk melihat bahwa Gedung Putih tampaknya berusaha menemukan kata-kata yang dapat didukung - dibandingkan dengan sekadar memveto resolusi, posisi yang diadopsi dalam seruan jeda kemanusiaan pada tanggal 18 Oktober dan untuk gencatan senjata kemanusiaan yang mendesak pada 9 Desember lalu.

Adapun perpecahan dalam pemerintahan AS makin meningkat dengan beberapa pejabat mengatakan bahwa AS salah memahami skala kekecewaan di negara-negara Selatan. Muncul pula tudingan kemunafikan AS dalam menyebut kejahatan perang Rusia di Ukraina, namun menemukan banyak alasan untuk membenarkan pembunuhan besar-besaran terhadap warga Palestina di Gaza.

Sejumlah diplomat AS telah mengunjungi Yerusalem untuk mendesak pemerintah Israel agar mengadopsi taktik militer yang berbeda, namun keberhasilannya terbatas, dan dukungan AS terhadap penghentian permusuhan di PBB, jika hal itu terjadi, akan menjadi sinyal jelas bahwa AS frustrasi dengan pemerintah Israel.

AS juga sebelumnya menolak resolusi penghentian permusuhan di antara 15 dewan keamanan yang kuat karena tidak adanya kritik yang jelas terhadap Hamas atas pembunuhan lebih dari 1.000 warga Israel, termasuk banyak perempuan dan anak-anak pada 7 Oktober. Rancangan terbaru yang disiapkan oleh Uni Emirat Arab mengutuk semua tindakan terorisme, dan menyerukan pembebasan semua sandera tanpa syarat.

Tekanan terhadap AS semakin meningkat setelah sidang umum PBB pada tanggal 12 Desember memberikan suara dengan hasil 153 berbanding 10 dengan 23 abstain untuk menyerukan penghentian segera permusuhan. Anggota tetap dewan keamanan tidak dapat menggunakan hak vetonya terhadap pemungutan suara di majelis umum seperti halnya pada pemungutan suara di dewan keamanan.

Namun pemungutan suara di Majelis Umum merupakan ekspresi opini dunia dan tidak memiliki kekuatan hukum yang seharusnya melekat pada resolusi Dewan Keamanan. Dalam praktiknya, banyak resolusi yang diabaikan.

Perasaan terisolasi yang dirasakan AS pada sidang umum tersebut merupakan cerminan dari isolasi yang dialami Rusia pada sidang umum tahun lalu akibat invasi ke Ukraina.

Peran Inggris

Dalam upaya untuk memenangkan hati Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, rancangan resolusi yang disiapkan pada Senin telah menyerukan gencatan senjata yang berkelanjutan, sesuai dengan kata-kata yang digunakan dalam artikel akhir pekan yang ditulis bersama dengan mitranya dari Jerman.

Kata-kata tersebut dirancang untuk memudahkan Inggris untuk beralih dari sikap abstain, yang merupakan posisi Inggris terakhir kali masalah ini diperdebatkan di dewan keamanan, menjadi positif mendukung.

Inggris kadang-kadang memberikan suara positif mengenai resolusi yang awalnya ditentang oleh AS, terutama pada Januari 2009 ketika Gordon Brown menginstruksikan utusan Inggris untuk mendukung resolusi gencatan senjata PBB setelah 13 hari pertempuran antara Israel dan Hamas di Gaza. Sikap Inggris membantu memaksa AS beralih dari oposisi ke abstain.

Seruan PBB untuk menghentikan permusuhan, bersamaan dengan bagian lain dari resolusi tersebut, akan memberikan tekanan pada Israel untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dalam skala besar, baik melalui darat, laut, dan udara. Proses pemantauan akan dilakukan untuk mengatasi hambatan bantuan mencapai Gaza.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resolusi PBB soal Perdamaian Gaza Ditunda Lagi, Permintaan AS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular