Internasional

10 Update Gaza: Israel Buldozer Warga-AS Turun-Perang Baru

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 December 2023 07:13
Kendaraan lapis baja Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunggu saat buldoser lapis baja membersihkan jalur di lokasi yang disebut sebagai Gaza, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas terus berlanjut, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 29 Oktober 2023. (Israeli Defence Forces/Handout via REUTERS)
Foto: Serangan Israel ke Jalur Gaza (via REUTERS/ISRAELI DEFENCE FORCES)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Israel ke wilayah Gaza, Palestina, terus menjadi-jadi. Tel Aviv beranggapan bahwa pihaknya belum selesai dalam mengeliminasi milisi penguasa wilayah itu, Hamas.

Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari beberapa sumber oleh CNBC Indonesia, Senin (18/12/2023):

1. Israel Buldoser-Kubur Warga Hidup-Hidup

Pada hari Sabtu (16/12/2023), para dokter dan saksi lainnya mengatakan pasukan Israel melibas tenda-tenda yang menampung warga Palestina yang terlantar di dekat rumah sakit Kamal Adwan. Saksi mata mengatakan kepada Al Jazeera bahwa warga sipil sengaja menjadi sasaran.

"Orang-orang dikubur hidup-hidup menggunakan buldoser. Siapa yang bisa melakukan itu? Semua yang melakukan kejahatan ini harus diadili dan dibawa ke pengadilan pidana internasional," kata seorang saksi mata.

Beberapa video yang dibagikan di media sosial juga tampak memperlihatkan orang-orang yang tertimpa reruntuhan di depan RS Kamal Adwan. Menteri Kesehatan Palestina Mai Al Kaila menyerukan "penyelidikan segera" setelah insiden ini.

Dalam pernyataan persnya, menurut kantor berita Palestina Wafa, ia mendesak masyarakat internasional untuk menyelidiki apa yang terjadi di rumah sakit tersebut. Ia meminta dunia tidak mengabaikan "kejahatan perang" yang terjadi di Gaza.

2. Serangan Israel di Jabalia Tewaskan 90 Orang

Setidaknya 90 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan terbaru Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Kementerian Kesehatan di daerah kantong tersebut mengatakan serangan hari Minggu menghantam blok perumahan milik keluarga al-Barsh dan Alwan, sebagaimana juga dilaporkan Wafa.

Petugas pertolongan pertama dan warga disebut masih mencari korban luka. Diyakini masih banyak lagi jenazah yang berada di bawah reruntuhan.

3. Israel Bom Serang Lebanon

Militer Israel menyerang Lebanon. Dilaporkan targetnya adalah pasukan rudal anti-tank Hizbullah di sebuah lokasi di Lebanon Selatan.

Dikatakan bahwa kelompok bersenjata itu telah berusaha melakukan serangan di dekat kota Yir'on di Israel. Hizbullah mengonfirmasi telah membuat "korban" pada pasukan Israel selama pertempuran di perbatasan, namun mereka tidak menjelaskan lebih lanjut.

Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan dua orang tewas setelah pasukan Israel mengebom lokasi militer di dekat ibu kota Suriah, Damaskus. Alasan yang diutarakan juga sama, yakni untuk menargetkan kelompok Hizbullah.

4. Turki Desak AS Setop Israel

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan telah meminta rekannya dari AS Antony Blinken agar Washington membantu menghentikan serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat. Hal ini dimuat Reuters dari sumber diplomatik Turki.

Menurut sumber tersebut, Fidan mengatakan kepada Blinken bahwa situasi kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat memburuk akibat serangan Israel. Sumber tersebut menambahkan bahwa Israel harus duduk di meja perundingan untuk membahas solusi dua negara setelah gencatan senjata penuh tercapai.


5. Data Korban Tewas Terbaru

Sekitar 18.800 warga Palestina, 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza antara 7 Oktober hingga 15 Desember. Ini dikatakan  Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah dalam sebuah pernyataan pada Minggu.

"Lebih dari 300 pekerja sektor kesehatan, 86 jurnalis, 135 pegawai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat dan sekitar 35 kru pertahanan sipil termasuk dalam jumlah korban tewas," ujarnya. 

Kementerian pun menambahkan bahwa lebih dari 51.100 orang dilaporkan terluka dan sejumlah orang lainnya belum ditemukan. Dalam laporan yang sama disebut delapan dari 36 rumah sakit yang berfungsi sebagian di daerah kantong tersebut, dan tingkat hunian telah melonjak menjadi 206% di bagian rawat inap dan 250% di unit perawatan intensif.

CNN International mengatakan tidak dapat memverifikasi angka-angka ini secara independen. Kementerian mendasarkan angkanya pada data yang diterima dari rumah sakit di Gaza yang dikuasai Hamas.

6. Israel Temukan Terowongan Raksasa Hamas 

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menemukan "terowongan Hamas terbesar" di Gaza, yang membentang sepanjang empat kilometer (sekitar 2,5 meter). IDF mengatakan terowongan tersebut, yang diamankan "beberapa minggu yang lalu" namun dibuka ke publik pada hari Minggu.

IDF mengatakan terowongan cukup lebar untuk dilalui kendaraan besar. Kedalaman hingga 50 meter di bawah tanah dan dilengkapi dengan sistem kelistrikan, ventilasi, dan komunikasi.

"Jalur ini tidak melintasi Israel tetapi berakhir 400 meter sebelum penyeberangan Erez yang sekarang ditutup di perbatasan utara Israel-Gaza," menurut IDF.

Dalam video yang dibagikan IDF, militer Israel mengklaim terowongan itu dibuat untuk pergerakan pasukan Hamas dan sebagai titik peluncuran serangan. Rekaman yang dibagikan oleh IDF dan diduga difilmkan oleh Hamas untuk menunjukkan pembangunan terowongan menunjukkan sebuah kendaraan besar masuk ke dalam terowongan dan ada rel kereta api darurat di dalamnya.

Dalam sebuah pernyataan hari Minggu, IDF menuduh bahwa sistem terowongan tersebut adalah proyek saudara pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Muhammad Sinwar. IDF tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.

7. Gaza Blackout

Pemadaman komunikasi di Gaza kini telah berlanjut selama empat hari. Hal ini disampaikan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada hari Minggu, menjadikannya yang terlama sejak dimulainya operasi Israel pada bulan Oktober.

Organisasi pemantau internet NetBlocks mengatakan di media sosial pada hari Sabtu bahwa gangguan tersebut sudah menjadi "pemadaman telekomunikasi terlama yang pernah tercatat sejak awal konflik dengan Israel". Ini kemungkinan akan secara signifikan membatasi visibilitas terhadap kejadian di lapangan.

Pengawa ruang operasi darurat PRCS di Gaza, Osama Kahlut, mengatakan organisasi tersebut akan menggunakan komunikasi radio VHF sebagai rencana alternatif. Namun menambahkan jenis komunikasi ini "membatasi ruang yang tersedia untuk komunikasi" dan "menimbulkan tantangan".

"Sinyalnya lemah dan rentan terhadap gangguan dari sumber lain, yang melemahkan kredibilitas dan volume informasi yang kami terima. Tentu saja ambulans akan menghadapi tantangan saat ini, terutama dengan adanya pemadaman listrik," ujarnya.

"Sayangnya, ini adalah satu-satunya sarana yang diandalkan oleh semua pusat ambulans di Jalur Gaza. Hal ini menimbulkan tantangan yang signifikan bagi kendaraan ambulans dalam merespons kasus-kasus kemanusiaan, yang menandakan potensi kesulitan dalam mobilitas."

8. AS Tekan Israel

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin akan berangkat ke Israel minggu depan. Di mana ia akan mendorong pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menentukan tonggak sejarah perang dengan Hamas.

"Dalam kunjungan tersebut, yang merupakan lanjutan dari perjalanan serupa yang dilakukan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, Austin akan menekan para pejabat Israel mengenai metrik apa yang mereka pertimbangkan untuk melakukan transisi ke fase berikutnya dari kampanye mereka di Gaza," kata pejabat tersebut.

AS telah menawarkan dukungan kuat kepada Israel, namun ada tanda-tanda perpecahan seiring dengan meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza. Presiden AS Joe Biden pekan ini mengatakan Israel kehilangan dukungan global atas "pengeboman tanpa pandang bulu" di wilayah kantong Palestina itu.

9. AS Turun Gunung Tangani Houthi

Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan perluasan kekuatan perlindungan Laut Merah. Ini terjadi pasca kelompok penguasa Yaman pro-Iran, Houthi, melancarkan serangan terhadap beberapa kapal dagang yang diyakini memiliki hubungan dengan Israel.

Untuk sementara operasi ini diberi nama Operation Prosperity Guardian dan dirancang untuk meyakinkan perusahaan pelayaran komersial. UEA, Yordania, Arab Saudi, Oman, Qatar, Mesir, dan Bahrain termasuk di antara negara-negara yang disebut-sebut terlibat dalam kekuatan maritim baru tersebut.

10. Perang Baru Israel

Militer Israel mengeluarkan peringatan perang baru. Ini bukan terkait Gaza, Palestina, melainkan tetangganya Lebanon.

Pernyataan muncul setelah milisi Hizbullah terus menyerang pasukan Israel di tepi Hanita, sebuah kibbutz di Israel utara dekat perbatasan Lebanon. Dalam sebuah konfirmasi, kelompok ittu mengatakan serangan menyebabkan jatuhnya korban.

"Hizbullah juga mengklaim serangan kedua terhadap pos terdepan yang diawaki oleh tentara Israel di perbatasan Birkar Rishah yang dikatakan juga mengakibatkan korban jiwa," tulis Al-Jazeera dalam updatenya Senin.

"Saluran televisi pro-Hizbullah al-Manar melaporkan para pejuang kelompok itu menargetkan empat tentara Israel di Sasa di Israel utara yang mengakibatkan 'korban yang dipastikan'," tambahnya.

Dalam pernyataannya terbaru dilansir laman yang sama, Menteri Pertahanan Israel mengatakan Hizbullah akan membayar harga yang mahal. Menurutnya bisa saja perang baru terjadi.

"Kami tidak menginginkan perang, tapi kami tidak akan menahannya terlalu lama," tegasnya menjelaskan perang baru mungkin muncul.

"Jika Hizbullah ingin naik satu tingkat, kami akan naik lima tingkat," tambah politisi garis keras Israel itu.

Ia mengatakan Israel tak dapat disepelekan. Apa yang terjadi di Gaza, bisa terjadi di Beirut.

"Israel dapat menyalin dan menempelkan apa yang dilakukannya terhadap Hamas di Gaza ke Hizbullah di Lebanon," tambahnya.

"Apa yang kami lakukan di Gaza, bisa kami lakukan di Beirut. Jika kita terseret ke dalam konflik kekerasan, perang, akan menanggung akibatnya," ancamnya.

Israel sendiri mengklaim mengagalkan serangan rudal anti-tank dari Lebanon selatan menuju wilayahnya. Drone disebut ditembakkan ke Livna.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Tarik Pasukan & Tank di Gaza, Kalah Perang dari Hamas?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular