Kuota Nyaris Jebol, Pasokan Solar Aman? Ini Kata BPH Migas

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
15 December 2023 18:40
Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak pada kendaraan di salah satu SPBU dikawasana Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) angkat suara perihal penyaluran Solar Subsidi yang diperkirakan melampaui kuota yang telah ditetapkan tahun 2023 ini.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati menegaskan, pemerintah akan tetap menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar Subsidi sesuai dengan kebutuhan masyarakat di dalam negeri.

Meskipun, sebelumnya pihaknya memperkirakan realisasi penyaluran Solar Subsidi akan melampaui sekitar 1 juta kilo liter (kl) dari kuota tahun ini sebesar 17 juta kl.

"Solar, dalam hal ini pemerintah akan tetap menyalurkan Solar sesuai kebutuhan masyarakat," jawab Erika di Gedung BPH Migas, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir akan kehabisan Solar Subsidi.

"Jadi jangan khawatir, kebutuhan Solar akan terpenuhi sampai akhir tahun," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, isu kuota Solar subsidi yang diprediksi akan membengkak ini telah dibahas dalam rapat tiga Menteri.

Kesimpulannya, lanjutnya, Pertamina, BPH Migas, dan pihak terkait tetap diminta berupaya mengendalikan kuota BBM ini agar tetap bisa terpenuhi.

"Adapun perkiraan angka-angkanya mengenai subsidi ini masih dalam kerangka yang ada dalam APBN, bahkan kalau kita sedikit bedakan teknikal kompensasinya lebih rendah, meski kompensasi lebih tinggi tapi secara keseluruhan masih sesuai kerangka Perpres 75 yang tadi disampaikan Bu Menkeu," jelas Isa dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Di sisi lain, lanjutnya, hingga 12 Desember 2023 masih ada sisa pagu belanja negara sekitar Rp 529 triliun. Sisa pagu ini menurutnya bisa dialokasikan untuk pembayaran subsidi dan kompensasi BBM.

"Dan di paruh kedua Desember ini ada belanja sekitar Rp 500 triliun lebih, memang sebagian besar untuk pembayaran-pembayaran subsidi dan kompensasi angka kira-kira mencapai lebih dari Rp 85 triliun untuk pembayarannya itu di paruh kedua Desember ini, itu menjadi bagian dari belanja besar yang terjadi akhir tahun," paparnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyampaikan penyaluran Solar subsidi pada tahun ini diperkirakan akan melebihi kuota yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, hal ini menjadi perhatian pemerintah.

"Solar paling mengkhawatirkan. Pertalite masih oke, LPG masih oke. Solar ini yang saya khawatirkan," kata Tutuka ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Kamis (14/12/2023).

Tutuka memastikan pemerintah akan tetap mengupayakan agar kebutuhan solar subsidi untuk masyarakat dapat terpenuhi. Meski demikian, ia tak merinci seberapa besar tambahan kuota yang dibutuhkan.

"Ya kita nggak pasti (kuota), kita evaluasi lagi kan. Gak papa, tapi kita evaluasi lagi," tambahnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuota Solar Diramal Bengkak, Ini Reaksi Kantor Sri Mulyani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular