Durian Runtuh! Cuma dari Batu Bara, RI Sudah Dapat Rp94,59 T

pgr, CNBC Indonesia
15 December 2023 16:50
Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara pada 1–31 Januari 2022 guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan independent power producer (IPP) dalam negeri. Kurangnya pasokan batubara dalam negeri ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM mencatat, sampai pada 11 Desember 2023 ini, setoran atau royalti batu bara untuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sudah mencapai Rp 94,599 triliun.

Capaian itu melebihi target PNBP yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Noimor 75 Tahun 2023 tentang Perubahan Rincian APBN Tahun Anggaran 2023 yang mencapai Rp 84,266 triliun.

"Dampak positif dari tingginya produksi batu bara ialah royalti mengalami peningkatan," ungkap Direktur Pengembangan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM, Lana Saria dalam diskusi Peran Strategi Batu Bara dalam Transisi Energi, di Hotel Arya Duta, Jumat (15/12/2023).

Lana mencatat, sampai pada November 2023, produksi batu bara sudah mencapai 710,75 juta ton. Di mana, asumsi produksi batu bara rata-rata mencapai 64,6 juta ton.

"Sampai akhir tahun ditargetkan mencapai 775,17 juta ton. Ini 111% dari yang ditargetkan pada tahun ini," terang Lana dalam diskusi Peran Strategi Batu Bara dalam Transisi Energi, di Hotel Arya Duta, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Lana mengungkapkan, tingginya produksi batu bara berkaitan erat dengan tren harga batu bara yang cenderung menurun, juga tingkat konsumsi batu bara yang kian meningkat pasca Covid-19.

"Meskipun tren harga menurun tapi tidak terlalu rendah sejali. Tapi bisa dikatakan perkembangan ekonomi di Indonesia maupun Dunia meningkat pasca Covid-19, sehingga membutuhkan energi yang lebih besar sehingga ada peningkatan dari produksinya," tutur Lana.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Beberkan Kontribusi Batu Bara untuk Kas Negara Tembus Rp83 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular