Parah! Ekspor RI Anjlok 11,38% pada Januari-November 2023
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia mengalami surplus US$ 2,41 miliar pada November 2023. Surplus ini merupakan surplus ke-43 kalinya sejak Mei 2021.
Kendati surplus, namun ekspor Indonesia ternyata terus mengalami pelemahan. Ekspor kumulatif Indonesia pada periode Januari hingga November 2023 mencapai US$236,41 atau turun 11,38%, jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan ini cukup parah jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-November 2022 mencapai US$268,18 miliar atau naik 28,16% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan sepanjang Januari-November 2023, ekspor nonmigas mencapai US$ 221,96 miliar atau turun 12,47%. Sementara itu, ekspor migas tercatat US$ 14,44 miliar atau turun 0,67% dari pencapaian pada 2022.
Dengan demikian, penurunan ekspor Indonesia dipicu oleh penurunan ekspor nonmigas yang mencapai 12,47%.
"Jika dilihat menurut sektor penurunan ekspor nonmigas kumulatif terjadi di semua sektor. Penurunan terdalam untuk nonmigas dialami pertambangan dan lainnya 21,47% ini sejalan dengan penurunan harga komoditas tambang di pasar global," tegas Pudji dalam rilis BPS, Jumat (15/12/2023).
Pudji mengemukakan share ekspor nonmigas hingga November 2023 mencapai 77,51% terhadap total ekspor nonmigas. Pudji menambahkan penurunan ekspro industri pengolahan menjadi pendorong utama atas turunnya kinerja ekspor Januari - November 2023.
"Komoditas nonmigas yang turun di antaranya bahan bakar mineral, lemak dan miyak hewani nabati. dan juga besi baja," paparnya.
(haa/haa)