Pemerintah Bicara Kuota Solar Akhir Tahun: Mengkhawatirkan!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
14 December 2023 09:10
Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut kuota untuk Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) atau Solar subsidi hingga akhir tahun ini cukup mengkhawatirkan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyampaikan penyaluran solar subsidi pada tahun ini diperkirakan akan melebihi kuota yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, hal ini menjadi perhatian pemerintah.

"Solar paling mengkhawatirkan. Pertalite masih oke, LPG masih oke. Solar ini yang saya khawatirkan," kata Tutuka ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Kamis (14/12/2023).

Tutuka memastikan pemerintah akan tetap mengupayakan agar kebutuhan solar subsidi untuk masyarakat dapat terpenuhi. Meski demikian, ia tak merinci seberapa besar tambahan kuota yang dibutuhkan. "Ya kita nggak pasti (kuota), kita evaluasi lagi kan. Gak papa, tapi kita evaluasi lagi," tambahnya.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mengusulkan adanya penyesuaian kuota untuk Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) atau Solar subsidi di tahun 2023. Sebab, penyaluran BBM jenis solar subsidi pada tahun ini diprediksi akan melebihi kuota yang telah ditetapkan.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjelaskan guna memenuhi kebutuhan solar subsidi hingga akhir tahun ini, Kementerian ESDM telah mengusulkan adanya penambahan kuota kepada Kementerian Keuangan.

Adapun, penyesuaian kuota JBT Solar tahun 2023 meningkat sebesar 7,8% atau 1,3 Juta KL dari kuota awal JBT Solar yaitu dari 16,8 Juta KL menjadi 18,1 jt KL.

"Pertama, untuk JBT solar penyesuaian kuota sebesar 1,3 juta kl dari kuota awal sebesar 16,8 juta KL di 2023 ini, yang sebenarnya turun atau lebih rendah dari 2022, menjadi 18,1 juta KL, seperti yang diajukan oleh Kementerian ESDM kepada Kementerian Keuangan," kata dia dalam RDP bersama Komisi VII, Selasa (21/11/2023).

Selain kuota solar subsidi, terdapat juga usulan penyesuaian untuk kuota JBT Minyak Tanah yang meningkat sebesar 0,8% dari kuota JBT Minyak Tanah tahun 2023 yaitu dari 500.000 KL menjadi 504.221 KL.

"Lalu untuk kerosine, meningkat 0,8%, jadi mohon untuk bisa dibantu dalam usulan penyesuaian kuota dari 500 ribu KL menjadi 504 ribu KL," katanya.

Sementara, untuk kuota JBKP Pertalite hingga saat ini dipastikan masih dalam kondisi aman. Adapun dari kuota yang ditetapkan sebesar 32,6 juta KL, hingga akhir tahun diproyeksikan penyalurannya hanya mencapai 30,8 juta KL.

Kemudian, untuk LPG 3 Kg terdapat usulan penyesuaian kuota tahun 2023 menjadi 8,19 Juta MT atau naik 2,4% atau naik 0,19 Juta MT dari kuota awal tahun 2023. "Untuk LPG 3 Kg ini menjadi 8,19 juta MT yang kita usulkan, dari kuotanya 8 juta KL," kata dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 95% Penikmat Solar Subsidi Sudah Beli Pakai QR Code

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular