Makmur Raih Penghargaan Fastest Growing Mutual Fund Platform
Jakarta, CNBC Indonesia - Media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia Awards 2023 dengan mengusung tema 'Maintaining Optimism Amid Uncertainty'. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada berbagai sektor usaha dan industri yang memiliki andil dalam membawa dampak positif terhadap kemajuan ekonomi tanah air ini.
Untuk kategori Fastest Growing Mutual Fund Platform, CNBC Indonesia Awards 2023 diberikan kepada PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur). Makmur dinilai berhasil telah menjadi solusi yang memudahkan masyarakat dalam membeli serta memilih reksa dana yang tepat.
"Saya ucapkan terima kasih ke seluruh nasabah makmur di 500 kota di Indonesia karena kepercayaan adalah aset terbesar kami. Anda alasan kami berinovasi dan memberikan layanan terbaik. Kepada nasabah kami berkomitmen memberikan layanan investasi yang bersahabat dan aman. Mari kita terus bekerja sama untuk membangun generasi sadar investasi di Indonesia," kata CEO dan Founder Makmur Sander Prawira dalam CNBC Indonesia Awards 2023, Rabu (13/12/2023).
Data KSEI pada Oktober 2023 juga menyebutkan bahwa pertumbuhan dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana dari selling agent (SA) fintech tampak lesu. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, AUM reksa dana hanya tumbuh 5% saja.
Namun tidak demikian dengan Makmur. Perusahaan APERD yang sudah mengantongi izin OJK ini berhasil mencatatkan pertumbuhan AUM yang sangat impresif selama 18 bulan.
Dengan pertumbuhan jumlah investor yang mencapai dua kali lipat, AUM Makmur tumbuh 16 kali lipat.
Adapun hal yang menjadi pendukung capaian ini adalah keputusan investasi para pengguna aplikasi Makmur. Sebagian besar pengguna aplikasi Makmur adalah investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang.
Selain aktif dalam melakukan top up reksa dana, mereka cenderung untuk tidak menjual reksa dananya dalam jangka pendek baik dalam hitungan harian atau bulanan.
Kematangan mindset seputar investasi jangka panjang juga berhasil dibentuk lewat program-program edukasi yang diselenggarakan Makmur lewat media sosial, maupun platform lain.
Sebagai bentuk dari tanggung jawab di bidang sosial di bidang literasi keuangan, Makmur bersama salah satu perusahaan manajer investasi juga turut menggelar kegiatan yang mengusung prinsip investasi berdampak sosial.
Salah satu program yang dilancarkan Makmur adalah edukasi keuangan di Mataram bersama para anggota Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Dalam program tersebut, anggota IPEMI dibekali ilmu-ilmu terkait dasar perencanaan keuangan sebut saja seperti kiat menambah pendapatan pasif, meningkatkan kekayaan bersih, dan lain sebagainya.
Tak hanya di situ, Makmur juga mengenalkan instrumen reksa dana ke para peserta program edukasi keuangan tersebut. Makmur pun menjelaskan kemudahan berinvestasi produk reksa dana lewat aplikasi Makmur, mulai dari pembukaan rekening secara online serta proses pembayaran yang bisa dilakukan lewat berbagai metode antara lain virtual account dan E-Wallet.
Kepercayaan Tumbuh Hingga 20 Kali Lipat
Dari ribuan reksa dana yang ada di pasar modal, tentu saja tidak semuanya bisa dibeli lewat aplikasi Makmur. Makmur justru melakukan seleksi terhadap produk reksa dana dari manajer investasi dengan memiliki reputasi baik dan memiliki produk yang tepat guna bagi investor.
Aspek kepercayaan nasabah terhadap platform investasi adalah hal yang menjadi prioritas penting dalam pengembangan aplikasi Makmur. Seiring berjalan waktu, hal tersebut dirasakan oleh nasabah-nasabah makmur.
Makmur mencatat bahwa dalam rentang waktu enam bulan setelah membuka rekening, nasabah Makmur cenderung terus melakukan pembelian tambahan hingga nilai portfolio naik 10 kali lipat. Dan setelah 12 bulan, nilai tersebut terus meningkat menjadi 20 kali, dan 40 kali setelah 18 bulan semenjak pembukaan rekening.
Hal ini mengindikasikan tingkat kepercayaan yang kuat dari nasabah untuk terus menggunakan aplikasi Makmur sebagai platform investasi reksa dana pilihan. Data ini juga membuktikan kalau berinvestasi itu sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup masyarakat.
(bul/bul)