Pertamina Patra Niaga Perkuat Sinergi dengan Pertamina Group
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga bersama Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Anak Perusahaan Services/Portfolio PT Pertamina Bina Media (IHC) dan PT Patra Jasa menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Joint Marketing Business Existing serta Pengembangan Bisnis Green Energy Portfolio. Upaya ini dilakukan untuk mendorong pengembangan bisnis eksisting serta pengembangan bisnis baru.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko mengatakan, Pertamina Patra Niaga dan PGN mengembangkan joint marketing CNG dengan channel distribusi miliki PPN. Di mana dalam kerja sama ini, Pertamina Patra Niaga dan PGN akan bersinergi memasarkan produk dan menggunakan fasilitas produk CNG, LNG, dan BBM bersama.
"Melalui kerja sama ini, nantinya akan dilanjutkan pilot project penjualan CNG oleh Pertamina Patra niaga dan agen LPG menggunakan mekanisme manajemen pelanggan, dari sini akan dilihat keekonomiannya. Diharapkan dapat mendorong pengembangan bisnis atau komersialisasi dari bisnis utama PPN maupun PGN," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).
Selanjutnya, Pertamina Patra Niaga dan PGN akan meneruskan kerja sama yang telah disepakati dalam memberikan pelayanan terbaik menyalurkan clean energy untuk pelanggan.
"Target kami untuk dapat menciptakan clean energy yang roadmapnya sudah ada cukup banyak, harapannya dapat ditingkatkan dan direalisasikan sesuai roadmap tersebut. Hal ini kami siapkan guna mendukung program pemerintah mencapai target Net Zero Emission," tukas dia.
Kerja sama lainnya adalah Pertamina Patra Niaga menggandeng IHC serta Patra Jasa dalam menjalankan pilot project pengembangan bisnis Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Bersama-sama akan dilakukan kajian mengenai UCO aggregator di lingkungan rumah sakit dan hotel.
Direktur Medis Pertamedika IHC, Lia Gardenia Partakusuma mengungkapkan, saat ini di dunia dinyatakan 5% dari polusi dan waste itu dihasilkan dari industri healthcare.
"Oleh karena itu, dengan adanya kerja sama ini membuat kami bersemangat untuk menjalankan konsep sustainability. Kami percaya MoU ini dapat mencapai tujuan bersama, dampak lingkungan dan investasi untuk masa depan," terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama Patra Jasa, Putut Ariwibowo mengucapkan apresiasi atas kepercayaan Pertamina Patra Niaga untuk bersama-sama menjadi UCO aggregator bersama Patra Jasa.
"Patra Jasa sudah memulai kajian mengenai UCO, dan bersyukur langsung disambut Pertamina Patra Niaga untuk melakukan pilot project bersama. Patra Jasa sudah coba membuat olahan dari sampah buah menjadi ecoenzym untuk bahan pembersih lantai, pembersih kamar mandi, dan sebagainya, harapannya UCO ini juga akan menjadi terobosan baru," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengungkapkan kebutuhan UCO dari Indonesia ke pasar luar negeri tercatat meningkat setiap tahunnya, dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang cukup tinggi dalam 5 tahun terakhir. Kebutuhan UCO untuk domestik sendiri diperkirakan akan meningkat dalam pengembangan di Green Refinery Cilacap sebagai alternatif feedstock.
"Karena potensi inilah, pilot project bersama IHC dan Patra Jasa menjadi penting untuk mendapatkan kajian lengkap serta studi kelayakan bisnis UCO aggregator di Pertamina Group," terang Riva.
Lebih lanjut, dia menegaskan upaya menjalin kerja sama ini sejalan dengan salah satu program strategis Pertamina dalam kegiatan bisnisnya.
"Kerja sama ini merupakan wujud dari One Pertamina, sinergi dengan harapan dapat mengembangkan serta meningkatkan peran Pertamina Group dalam pendistribusian bahan bakar yang lebih hijau, terutama dalam mendukung program Environmental, Social, and Government (ESG)," jelas Riva.
(bul/bul)